Roma 15:32

"Maka akan sampai kepada kamu dengan sukacita, oleh kehendak Allah, dan bersama-sama dengan kamu aku akan menikmati ketenangan."

Sebuah Pertemuan yang Dinanti

Ayat Roma 15:32 berbicara tentang sebuah kerinduan mendalam dari Rasul Paulus untuk dapat bertemu kembali dengan jemaat di Roma. Kata "sukacita" yang digunakan bukan sekadar perasaan bahagia biasa, melainkan sukacita spiritual yang mendalam, sukacita yang berasal dari pemulihan persekutuan dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Paulus melihat pertemuan ini bukan sebagai kebetulan, tetapi sebagai bagian dari rencana ilahi, "oleh kehendak Allah". Ini menunjukkan kepercayaan penuhnya pada kedaulatan Tuhan yang mengatur segala sesuatu, termasuk waktu dan cara pertemuan hamba-Nya dengan umat yang dikasihi.

Dalam konteks surat Roma, Paulus telah menjelaskan banyak hal tentang kebenaran Allah, iman, dan kehidupan dalam Roh. Namun, surat ini juga merupakan persiapan untuk kunjungan fisiknya yang sangat ia dambakan. Kunjungan ini diharapkan akan menjadi momen yang sangat berharga, tidak hanya bagi Paulus tetapi juga bagi jemaat Roma.

Persekutuan yang Memulihkan

"Bersama-sama dengan kamu aku akan menikmati ketenangan." Frasa ini menyoroti aspek penting dari pertemuan yang Paulus inginkan. Ketenangan yang dimaksud bukan hanya ketiadaan masalah, tetapi kedamaian hati dan jiwa yang timbul dari persekutuan yang sehat dalam Kristus. Dalam persekutuan, kita saling menguatkan, saling meneguhkan iman, dan bersama-sama mencari hadirat Tuhan. Paulus, sebagai seorang rasul yang sering menghadapi tantangan dan penganiayaan, tentu sangat membutuhkan dan merindukan momen-momen ketenangan dan pemulihan bersama orang-orang percaya.

Ketenangan ini juga dapat diartikan sebagai kelegaan dari beban dan kecemasan. Ketika kita berkumpul sebagai saudara seiman, berbagi suka dan duka, serta saling mendoakan, beban terasa lebih ringan. Kehadiran Paulus di antara mereka diharapkan dapat memberikan dorongan semangat, ajaran lebih lanjut, dan dukungan moral. Sebaliknya, jemaat Roma juga dapat memberikan kekuatan dan kesaksian bagi Paulus. Ini adalah hubungan timbal balik yang indah dalam tubuh Kristus.

Implikasi bagi Kehidupan Orang Percaya

Ayat Roma 15:32 memiliki relevansi yang kuat bagi kehidupan kekristenan masa kini. Pertama, ia mengajarkan kita untuk menghargai persekutuan. Dalam dunia yang serba sibuk, kadang kita lupa betapa pentingnya berkumpul dengan sesama orang percaya, baik untuk ibadah maupun untuk saling membangun. Persekutuan yang didasari kasih Kristus adalah sumber kekuatan, penghiburan, dan pertumbuhan rohani yang tak ternilai.

Kedua, kita diajak untuk berserah pada kehendak Allah dalam setiap rencana kita. Seperti Paulus, kita boleh memiliki kerinduan dan harapan, tetapi pada akhirnya, kita mempercayakan setiap jalan hidup kita ke dalam tangan Tuhan. Dia yang mengerti waktu dan cara terbaik untuk mewujudkan rencana-Nya bagi kita. Kunjungan yang dinanti, pertemuan yang dirindukan, semua itu akan terjadi sesuai dengan waktu dan kehendak-Nya yang sempurna.

Terakhir, ayat ini mengingatkan kita bahwa ketenangan sejati ditemukan dalam kehadiran Tuhan dan dalam persekutuan yang diberkati-Nya. Ketika kita merasa gelisah, terbeban, atau lelah, marilah kita mencari hadirat Tuhan dalam doa dan persekutuan dengan saudara-saudari seiman. Di sanalah kita dapat menemukan pemulihan dan ketenangan yang mendalam, sebuah anugerah dari Allah yang selalu menyertai kita.