Ulangan 28:60 - Penyakit Kusta yang Membinasakan

"Juga segala penyakit yang hebat-hebat dan yang berkepanjangan, akan ditimpakan TUHAN kepadamu, penyakit yang hebat dan yang tidak tersembuhkan, seperti penyakit kusta Mesir."
Keadilan Ilahi
Ilustrasi simbolis gambaran peringatan dan keadilan ilahi.

Ayat Ulangan 28:60 merupakan bagian dari pasal yang memuat kutuk-kutuk yang akan menimpa bangsa Israel jika mereka tidak taat kepada perjanjian dengan Allah. Pasal ini secara rinci menggambarkan konsekuensi mengerikan dari ketidakpatuhan, mulai dari kegagalan panen, penyakit yang merajalela, hingga perbudakan dan pengasingan. Ayat spesifik ini menyoroti ancaman penyakit yang mengerikan, penyakit kusta Mesir yang terkenal ganas dan sulit disembuhkan, sebagai salah satu bentuk hukuman ilahi.

Penyakit kusta, dalam konteks kuno, bukan hanya masalah fisik, tetapi juga membawa stigma sosial dan keagamaan yang berat. Penderitanya diasingkan dari komunitas, dianggap najis, dan seringkali dianggap sebagai tanda murka ilahi. Penyakit ini digambarkan sebagai "hebat-hebat" dan "berkepanjangan", menandakan penderitaan yang luar biasa dan berkepanjangan, serta bahwa penyakit tersebut datang langsung dari Tuhan sebagai bentuk disiplin dan peringatan. Penggambaran penyakit kusta Mesir secara khusus memberikan gambaran spesifik tentang malapetaka yang membayang-bayangi umat yang membelot dari jalan kebenaran.

Lebih dari sekadar daftar hukuman fisik, ayat ini memiliki makna teologis yang mendalam. Ia menegaskan kedaulatan Allah atas segala aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan penyakit. Ketaatan bangsa Israel kepada hukum dan perintah Allah akan mendatangkan berkat, sementara ketidaktaatan akan mendatangkan kutuk. Ini adalah prinsip dasar perjanjian yang diungkapkan berulang kali dalam Kitab Ulangan. Peringatan ini berfungsi sebagai pengingat kuat akan konsekuensi serius dari menolak tuntunan ilahi dan pentingnya menjaga hubungan yang benar dengan Sang Pencipta.

Meskipun ayat ini berbicara tentang kutuk, namun di dalamnya juga terkandung pesan tentang harapan dan pemulihan. Pemahaman tentang hukuman ini seharusnya mendorong umat untuk introspeksi diri, bertobat, dan kembali kepada ketaatan. Dalam konteks Perjanjian Lama, pemulihan dari penyakit dan berkat selalu mengikuti pertobatan yang tulus. Allah adalah Allah yang adil, tetapi juga penuh kasih dan pengampunan bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

Relevansi Ulangan 28:60 bagi umat beriman di masa kini tidak dapat diabaikan. Meskipun kita hidup di bawah perjanjian yang baru, prinsip-prinsip rohani yang terkandung di dalamnya tetap relevan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hidup dalam ketidaktaatan kepada ajaran Tuhan dapat membawa konsekuensi negatif, baik secara pribadi maupun komunal. Konsekuensi tersebut mungkin tidak selalu berupa penyakit fisik yang sama persis, tetapi bisa berupa kerusakan hubungan, kegagalan dalam tujuan hidup, dan rasa tidak tenang dalam hati.

Pada akhirnya, Ulangan 28:60 adalah sebuah peringatan yang tegas namun penuh hikmah. Ia mengajak kita untuk merenungkan keseriusan dosa dan pentingnya hidup dalam ketaatan yang setia kepada firman Tuhan. Dengan memahami dan merenungkan ayat ini, kita dapat lebih menghargai berkat-berkat yang telah diberikan dan berusaha untuk terus berjalan di jalan yang benar, menjauhi segala sesuatu yang dapat mendatangkan murka ilahi dan membawa kehancuran.