Ulangan 3:23

"Sesudah itu Musa berseru kepada TUHAN, Allah mereka, katanya: 'Ya Tuhan ALLAH, baru sekarang Engkau mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu kebesaran-Mu dan kekuatan tangan-Mu yang gagah perkasa, sebab ilah manakah di langit atau di bumi yang dapat melakukan perbuatan seperti kekuatan-Mu dan seperti keperkasaan-Mu?"
Ilustrasi abstrak simbol kekuatan ilahi dengan dua lingkaran yang terhubung dan garis-garis yang menunjukkan gerakan kosmik

Ayat Ulangan 3:23 membekas mendalam dalam hati para pembaca Alkitab. Ayat ini merangkum seruan hati Nabi Musa yang penuh kekaguman, kerendahan hati, dan pengakuan akan kebesaran Tuhan. Setelah melalui perjalanan panjang yang penuh tantangan di padang gurun, Tuhan terus menerus menunjukkan kuasa dan kemuliaan-Nya kepada umat-Nya, dan secara khusus kepada Musa sebagai pemimpin mereka. Ucapan Musa ini bukan sekadar ungkapan emosi sesaat, melainkan sebuah pengakuan teologis yang kuat tentang keunikan dan keagungan Tuhan.

Perkataan Musa, "Ya Tuhan ALLAH, baru sekarang Engkau mulai memperlihatkan kepada hamba-Mu kebesaran-Mu dan kekuatan tangan-Mu yang gagah perkasa," mencerminkan sebuah momen pencerahan. Terlepas dari segala mukjizat dan perbuatan ajaib yang telah mereka saksikan sebelumnya, seperti Keluaran dari Mesir, terbelahnya Laut Merah, dan pemberian manna, pada titik ini, Musa merasakan sebuah dimensi kebesaran Tuhan yang baru, yang semakin menyingkapkan hakikat-Nya. Ini menunjukkan bahwa hubungan dengan Tuhan adalah sebuah perjalanan yang terus berkembang, di mana pemahaman kita tentang Dia dapat semakin dalam dan luas. Setiap tahap kehidupan dan setiap tantangan yang dihadapi dapat menjadi sarana bagi Tuhan untuk menunjukkan diri-Nya dengan cara yang baru dan luar biasa.

Pertanyaan retoris Musa, "sedangkan ilah manakah di langit atau di bumi yang dapat melakukan perbuatan seperti kekuatan-Mu dan seperti keperkasaan-Mu?" adalah sebuah pernyataan tegas tentang keesaan Tuhan. Musa secara sadar membandingkan Tuhan Israel dengan ilah-ilah lain yang disembah bangsa-bangsa di sekitarnya. Namun, tidak ada satu pun ilah ciptaan yang dapat menandingi kuasa dan kebesaran Tuhan Pencipta alam semesta. Kehebatan Tuhan bukan hanya dalam kekuatan fisik, tetapi juga dalam kebijaksanaan, kasih, dan kedaulatan-Nya atas segala sesuatu. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa kita beribadah kepada Tuhan yang sejati, yang tak tertandingi dan tak terbandingkan.

Dalam konteks ulangan 3 23, kita diingatkan untuk terus menjaga sikap hati yang mau belajar dan mengakui kebesaran Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita. Setiap kemudahan, setiap kesulitan, setiap kemenangan, dan setiap pelajaran adalah bukti nyata dari tangan Tuhan yang perkasa yang terus bekerja dalam hidup kita. Marilah kita renungkan kebesaran-Nya, bukan untuk merasa kecil, tetapi untuk diperlengkapi dengan keyakinan bahwa Tuhan yang kita percayai adalah Tuhan yang Mahakuasa dan selalu setia menemani perjalanan kita. Keperkasaan-Nya memberikan kita kekuatan untuk menghadapi apa pun, dan kebesaran-Nya menuntun kita menuju tujuan yang mulia.