"Oleh karena Ia mengasihi nenek moyangmu, dipilih-Nya keturunan mereka, dan dengan kekuatan-Nya sendiri Ia telah membawa kamu keluar dari Mesir."
Ayat Ulangan 4:37 adalah pengingat yang kuat akan sifat kebaikan dan kasih setia Allah kepada umat-Nya. Ayat ini bukan sekadar catatan sejarah, melainkan pernyataan teologis yang mendalam tentang bagaimana Allah berinteraksi dengan umat manusia. Di sini, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang dasar dari pemilihan dan pembebasan mereka. Ada dua aspek utama yang ditekankan: kasih Allah kepada nenek moyang mereka dan kekuatan-Nya yang luar biasa.
Pernyataan "Oleh karena Ia mengasihi nenek moyangmu" menyoroti inisiatif ilahi. Allah tidak memilih Israel karena mereka lebih besar atau lebih layak daripada bangsa lain, melainkan karena kasih-Nya yang berdaulat. Kasih ini telah ada sejak zaman Abraham, Ishak, dan Yakub, para bapa leluhur yang telah Allah pilih dan buat perjanjian. Kasih ini menjadi fondasi bagi segala tindakan Allah selanjutnya. Pemilihan mereka bukanlah sesuatu yang dihasilkan oleh usaha mereka sendiri, melainkan sebuah anugerah murni yang berasal dari hati Allah yang penuh kasih. Ini mengajarkan kita bahwa hubungan kita dengan Allah, pada dasarnya, berakar pada kasih-Nya, bukan pada kebaikan atau kemampuan kita.
Kemudian, ayat ini melanjutkan dengan "dipilih-Nya keturunan mereka". Ini menunjukkan kontinuitas kasih ilahi yang melampaui satu generasi. Kasih yang dimulai dengan para nenek moyang diteruskan kepada keturunan mereka, yaitu bangsa Israel yang saat itu mendengarkan Musa. Allah tidak hanya melihat individu, tetapi juga garis keturunan dan umat perjanjian. Pengertian ini penting untuk memahami identitas Israel sebagai umat pilihan Allah. Keberadaan mereka sebagai bangsa dan sejarah mereka adalah bukti nyata dari janji dan kesetiaan Allah.
Bagian terakhir dari ayat ini, "dan dengan kekuatan-Nya sendiri Ia telah membawa kamu keluar dari Mesir", menunjuk pada tindakan pembebasan yang monumental. Keluar dari Mesir bukanlah pencapaian kecil. Itu adalah tindakan intervensi ilahi yang dramatis, yang melibatkan banyak mukjizat dan demonstrasi kekuatan Allah. Bangsa Israel tidak membebaskan diri mereka sendiri dari perbudakan yang mencekam. Mereka dikeluarkan oleh "kekuatan-Nya sendiri". Ini menekankan kedaulatan Allah atas semua kekuatan dunia, termasuk Firaun dan seluruh Mesir. Allah menunjukkan kemuliaan dan kekuasaan-Nya untuk menyelamatkan umat yang dikasihi-Nya.
Secara keseluruhan, Ulangan 4:37 berfungsi sebagai landasan pemahaman tentang hubungan Allah dengan umat-Nya. Ia mengajarkan bahwa pemilihan, pemeliharaan, dan pembebasan adalah hasil dari kasih ilahi yang berdaulat dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi. Ayat ini menginspirasi kepercayaan dan ucapan syukur, mengingatkan kita bahwa di dalam Kristus, kita juga telah dipilih dan ditebus oleh kasih karunia-Nya yang besar, bukan karena perbuatan baik kita, tetapi karena kebaikan dan anugerah-Nya. Kasih karunia Allah yang besar adalah tema sentral yang terbentang dari generasi ke generasi.