Ulangan 5:11

"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, karena TUHAN akan membalas kepada orang yang memakai nama-Nya dengan sembarangan."

Simbol Ketenangan dan Kekuatan UL

Ayat Ulangan 5:11 adalah sebuah perintah yang mendasar dan krusial dalam ajaran Musa kepada bangsa Israel. Perintah ini bukan sekadar aturan formalitas, melainkan sebuah pengingat mendalam tentang kekudusan dan kehormatan nama Tuhan. Mengambil nama Tuhan dengan sembarangan berarti mengabaikan kesucian-Nya, menggunakannya dalam konteks yang tidak pantas, atau bahkan menggunakannya sebagai jaminan untuk kebohongan dan tipu daya. Ini adalah tindakan yang menunjukkan kurangnya rasa hormat dan pengakuan terhadap kedaulatan-Nya.

Dalam konteks kehidupan modern, perintah ini tetap relevan. Menggunakan nama Tuhan dalam sumpah palsu, dalam ucapan sehari-hari yang tidak disengaja namun menghina, atau dalam konteks yang merendahkan nilai-nilai spiritual, semuanya termasuk dalam kategori "menyebut nama Tuhan dengan sembarangan". Penting untuk selalu menyadari bahwa nama Tuhan adalah kudus, dan penggunaan yang tidak tepat dapat menimbulkan konsekuensi serius, baik secara spiritual maupun moral.

Perintah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya integritas dalam perkataan dan tindakan. Ketika kita berbicara, kata-kata kita harus mencerminkan kejujuran dan ketulusan. Mengaitkan nama Tuhan dengan janji atau keyakinan yang tidak sungguh-sungguh dilakukan adalah bentuk pelecehan terhadap otoritas ilahi. Sebaliknya, ketika kita menggunakan nama Tuhan dengan penuh hormat dan dalam konteks yang benar, seperti dalam doa, pujian, atau pengakuan iman, kita sedang membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya dan menunjukkan penghargaan yang tulus atas keberadaan-Nya.

Mematuhi perintah ini berarti menjaga kekudusan dalam komunikasi kita, baik dengan sesama maupun dengan Tuhan. Ini adalah fondasi penting untuk membangun kehidupan yang bermoral dan beriman. Dengan menghormati nama Tuhan, kita mengakui bahwa Dia adalah sumber segala kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Penekanan pada "TUHAN akan membalas" memberikan peringatan bahwa tindakan sembrono terhadap kekudusan-Nya tidak akan luput dari perhatian, mendorong kita untuk hidup dengan kesadaran penuh akan keberadaan dan kehendak-Nya. Ini adalah undangan untuk hidup dalam kesalehan yang tulus, di mana setiap ucapan dan perbuatan mencerminkan penghormatan kepada Pencipta.