Yehezkiel 10:6

"Ketika Ia bertitah kepada orang yang berpakaian lenan itu, kata-Nya: 'Masuklah ke bawah kerub itu, ke sebelah roda-roda, dan ambillah penuh tanganmu bara api dari tengah-tengah kerub itu, lalu taburkan ke luar.' Dan ia masuk dan berdiri di samping roda itu."

Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab kenabian dalam Perjanjian Lama yang kaya akan penglihatan visioner dan simbolisme mendalam. Pasal 10, khususnya ayat keenam yang kita renungkan, menyajikan gambaran yang sangat kuat tentang kemuliaan dan pergerakan hadirat Allah, yang digambarkan melalui makhluk-makhluk surgawi yang disebut kerubim. Penglihatan ini terjadi saat Yehezkiel dibuang ke Babel, di mana ia menerima wahyu ilahi mengenai kondisi umat Allah dan rencana-Nya yang kekal.

Dalam ayat ini, Yehezkiel menyaksikan perintah ilahi diberikan kepada sesosok makhluk yang berpakaian lenan, kemungkinan malaikat atau agen ilahi yang ditugaskan untuk melaksanakan kehendak Tuhan. Perintahnya adalah untuk masuk ke bawah kerub, menuju ke area di dekat roda-roda yang bergerak serempak, dan mengambil bara api dari tengah-tengah kerub tersebut, lalu menaburkannya ke luar kota. Tindakan ini sering kali diinterpretasikan sebagai simbol penghakiman ilahi yang akan turun atas Yerusalem dan Bait Suci. Bara api, dalam konteks ini, dapat melambangkan kemurkaan Allah yang membakar atau tanda dari penghakiman yang segera datang.

Peran kerubim dalam penglihatan ini sangat sentral. Mereka bukan sekadar makhluk dekoratif, melainkan penjaga yang menyertai takhta Allah dan melambangkan kuasa-Nya yang berdaulat serta kekudusan-Nya yang tak terjangkau. Keberadaan mereka di sekitar roda-roda yang terus bergerak menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang aktif, yang tidak tinggal diam terhadap dosa dan pemberontakan umat-Nya. Roda-roda itu sendiri, yang dijelaskan sebelumnya dalam kitab Yehezkiel, melambangkan mobilitas dan kendali ilahi atas alam semesta dan sejarah.

Perintah untuk mengambil bara api dari tengah-tengah kerub menekankan bahwa bahkan dari tempat kudus Allah, penghakiman dapat dikeluarkan. Ini adalah pengingat bahwa tidak ada tempat yang dapat sepenuhnya melarikan diri dari pengawasan dan keadilan Allah. Namun, penting juga untuk melihat bahwa tindakan ini bukanlah pembalasan yang membabi buta. Ada perintah spesifik yang diberikan, dan ada sosok yang ditugaskan untuk melaksanakannya. Ini menunjukkan keteraturan dan tujuan di balik setiap tindakan ilahi, bahkan yang bersifat menghakimi.

Bagi umat Allah pada masa itu, penglihatan ini tentu membawa pesan yang berat dan menakutkan, karena mereka sedang menyaksikan melalui Yehezkiel tanda-tanda kehancuran yang akan segera menimpa mereka. Namun, di balik penghakiman tersebut, selalu ada janji pemulihan dalam perspektif yang lebih luas dari nubuat Yehezkiel. Ayat ini, bersama dengan keseluruhan pasal 10, mengingatkan kita akan kebesaran, kekudusan, dan kedaulatan Allah yang tak tertandingi. Ini juga menjadi pengingat bahwa kita harus hidup dengan kesadaran akan kehadiran-Nya dan merespons panggilan-Nya dengan ketaatan, terutama ketika Ia memberikan instruksi untuk kebaikan yang lebih besar, meskipun pada awalnya terasa sulit atau penuh konsekuensi.

Untuk pembahasan lebih mendalam mengenai makna simbolis kerubim dan roda-roda dalam penglihatan Yehezkiel, Anda dapat merujuk pada Yehezkiel 10 di situs Alkitab.