Yehezkiel 13:1 - Peringatan Terhadap Nubuat Palsu

"Telah datang kepadaku firman TUHAN: "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel yang bernubuat, dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat dari hati mereka sendiri: Dengarlah firman TUHAN!"
Ilustrasi seorang nabi yang memberikan peringatan tegas

Ayat Yehezkiel 13:1 membuka sebuah pasal krusial dalam Kitab Yehezkiel, di mana Tuhan secara tegas menegur dan memperingatkan tentang bahaya besar yang ditimbulkan oleh para nabi palsu di Israel. Perintah Tuhan kepada Yehezkiel untuk "bernubuat melawan nabi-nabi Israel yang bernubuat" menunjukkan bahwa masalah ini bukanlah perkara kecil. Ini adalah isu serius yang menyangkut integritas pesan Tuhan dan kesejahteraan umat-Nya.

Para nabi yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah mereka yang menerima wahyu ilahi yang sejati. Sebaliknya, mereka adalah individu-individu yang mengaku berbicara atas nama Tuhan, namun sesungguhnya hanya menyuarakan pemikiran, keinginan, dan tafsiran mereka sendiri. Frasa "dari hati mereka sendiri" menjadi kunci di sini. Hati manusia, tanpa tuntunan ilahi yang murni, seringkali dipenuhi dengan ambisi pribadi, ketakutan, atau keinginan untuk menyenangkan pendengar. Hal ini berlawanan dengan tugas seorang nabi sejati yang harus menyampaikan pesan Tuhan apa adanya, meskipun pesan itu mungkin sulit atau tidak populer.

Pesan Yehezkiel bukanlah semata-mata tuduhan, melainkan sebuah panggilan untuk mendengarkan. "Dengarlah firman TUHAN!" adalah seruan mendasar yang berulang kali terdengar dalam Kitab Suci. Ini menekankan bahwa kebenaran hanya dapat ditemukan dalam Firman Tuhan yang otentik, bukan dalam bisikan hati yang keliru atau spekulasi yang dangkal. Tuhan ingin umat-Nya membedakan antara suara-Nya yang benar dan suara-suara yang menyesatkan.

Dalam konteks sejarah Israel pada masa itu, banyak nabi palsu yang memberikan kabar baik yang keliru. Mereka meyakinkan bangsa bahwa mereka aman, bahwa musuh tidak akan pernah menguasai Yerusalem, dan bahwa segala sesuatu akan baik-baik saja. Pesan-pesan yang menghibur ini, meskipun terdengar menyenangkan, justru menjauhkan bangsa dari pertobatan yang sangat mereka butuhkan. Akibatnya, ketika malapetaka datang, bangsa Israel tidak siap dan menderita konsekuensi yang mengerikan.

Tuhan mempercayakan kepada Yehezkiel tugas yang berat namun penting: membongkar kepalsuan dan mengembalikan umat kepada realitas Firman Tuhan. Peringatan ini tidak hanya relevan pada zaman Yehezkiel, tetapi juga sepanjang masa. Di era informasi saat ini, kita terus dikelilingi oleh berbagai macam pesan dan opini. Penting bagi setiap individu untuk menguji semua pesan, termasuk yang tampaknya berasal dari sumber rohani, dengan Firman Tuhan yang terukur dan teruji. Kebenaran ilahi adalah jangkar yang kokoh di tengah lautan kebingungan. Membedakan suara Tuhan dari suara-suara lain membutuhkan kerendahan hati, doa yang tekun, dan keinginan tulus untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Yehezkiel 13:1 mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk mencari dan mempertahankan kebenaran ilahi.