Yehezkiel 13:5

"Kamu tidak naik ke celah-celah tembok untuk memperkuat rumah Israel, supaya mereka dapat bertahan dalam peperangan pada hari TUHAN."
Benteng Iman
Ilustrasi metaforis tentang ketahanan dan fondasi.

Memahami Peringatan Yehezkiel

Ayat Yehezkiel 13:5 adalah sebuah peringatan keras yang ditujukan kepada para nabi palsu di zaman Yehezkiel. Mereka diperintahkan Tuhan untuk "memperkuat rumah Israel" dengan menyuarakan kebenaran dan mengajarkan hukum Tuhan. Namun, apa yang mereka lakukan justru sebaliknya. Alih-alih membangun, mereka meruntuhkan.

Kata kunci di sini adalah "memperkuat rumah Israel". Israel, seperti sebuah rumah, perlu fondasi yang kokoh, dinding yang kuat, dan perlindungan untuk bertahan dari badai. Dalam konteks spiritual, fondasi itu adalah ketaatan kepada Tuhan, dan dindingnya adalah kebenaran firman-Nya. Para nabi sejati bertugas memastikan bahwa bangunan rohani ini tidak runtuh, terutama saat menghadapi ujian dan tantangan.

Namun, para nabi palsu dalam narasi Yehezkiel lebih tertarik pada kemuliaan diri sendiri dan kenyamanan. Mereka "memperkuat tembok" dengan kebohongan, janji-janji kosong, dan tafsiran yang menyesatkan. Mereka tidak naik ke celah-celah tembok, yang melambangkan tugas krusial untuk memperbaiki apa yang rusak dan melindungi yang lemah. Sebaliknya, mereka membangun tembok yang terlihat indah di luar tetapi rapuh di dalam, sering kali menggunakan "lumpur biasa" atau "tanpa adukan" (merujuk pada ayat sebelumnya, Yehezkiel 13:10-12), yang tidak akan bertahan menghadapi ujian sesungguhnya.

Dampak Kehancuran

Akibat dari tindakan mereka sangat mengerikan. Ketika hari penghakiman Tuhan datang, tembok-tembok yang mereka bangun dengan kebohongan akan roboh. Rumah Israel yang seharusnya kuat dan terlindungi, akan menjadi sasaran empuk bagi musuh. Mereka tidak akan mampu bertahan dalam peperangan pada hari TUHAN, yang berarti mereka akan menghadapi konsekuensi dahsyat dari ketidaktaatan mereka yang tidak terkoreksi.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa kepemimpinan rohani yang sejati bukanlah tentang menyenangkan orang, tetapi tentang menyampaikan kebenaran ilahi dengan setia, bahkan ketika itu sulit. Para pemimpin dan pengajar memiliki tanggung jawab besar untuk membangun orang percaya di atas dasar yang kokoh yaitu Kristus dan firman-Nya. Mereka harus bersedia memperbaiki apa yang salah, memperingatkan terhadap bahaya, dan mempersiapkan umat untuk menghadapi setiap tantangan iman.

Relevansi Hingga Kini

Pesan Yehezkiel 13:5 tetap relevan. Di era informasi yang melimpah ini, penting bagi kita untuk membedakan suara kebenaran dari suara kebohongan. Kita harus kritis terhadap ajaran yang terdengar menyenangkan namun tidak didukung oleh firman Tuhan. Sama seperti tembok yang perlu diperkuat agar tidak runtuh, iman kita juga perlu dibangun di atas dasar yang tak tergoyahkan.

Mari kita renungkan: Apakah kita sedang membangun di atas fondasi yang kokoh? Apakah kita, dalam peran kita masing-masing, turut serta memperkuat "rumah" iman kita dan orang-orang di sekitar kita? Yehezkiel 13:5 adalah panggilan untuk integritas, kejujuran, dan keberanian dalam menyuarakan kebenaran Tuhan, demi ketahanan rohani kita dalam menghadapi segala musim kehidupan.