Ayat Yehezkiel 14:22 berbicara tentang keberlangsungan hidup, sebuah secercah harapan di tengah masa-masa yang penuh dengan penghukuman ilahi. Allah, melalui Nabi Yehezkiel, menyampaikan pesan yang kompleks kepada bangsa Israel yang sedang dilanda kesedihan mendalam akibat dosa-dosa mereka dan konsekuensinya. Yerusalem, pusat spiritual dan politik mereka, telah mengalami kehancuran. Banyak yang dibawa ke pembuangan, dan malapetaka seolah tak berujung. Dalam situasi seperti ini, mudah sekali bagi mereka untuk tenggelam dalam keputusasaan total.
Namun, Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya yang tak terhingga. Di tengah rencana penghukuman-Nya yang menyeluruh, ada janji tentang sisa-sisa yang akan tetap bertahan. Ayat ini secara spesifik menyebutkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan yang akan ditinggalkan atau "dibawa keluar". Ini bukanlah gambaran tentang penolakan total, melainkan tentang pemeliharaan yang penuh kasih, bahkan di saat murka-Nya dilimpahkan. Keberadaan mereka menjadi bukti bahwa rencana Allah tidak sepenuhnya membinasakan.
Pesan yang terkandung dalam ayat ini sangat menguatkan. Bagi bangsa Israel yang sedang menderita, melihat bahwa ada keturunan yang akan melanjutkan garis kehidupan mereka, yang akan "keluar bersama" mereka, memberikan perspektif baru. Ini bukan hanya tentang kelangsungan fisik, tetapi juga tentang kelangsungan iman. Anak-anak dan generasi mendatang ini, jika mereka setia kepada Tuhan, akan menjadi pewaris janji dan tanda bahwa Allah tetap setia pada perjanjian-Nya.
Lebih dari itu, keberadaan mereka yang luput dari murka Tuhan akan menjadi sumber penghiburan. Ketika bangsanya melihat bagaimana Allah telah menghakimi Yerusalem atas segala kesalahannya, melihat mereka yang tertinggal itu, mereka akan "terhibur". Ini bukan hiburan dalam arti kegembiraan atas penderitaan orang lain, melainkan hiburan yang datang dari kesadaran akan keadilan Allah dan kebaikan-Nya dalam menyelamatkan sebagian. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam penghukuman yang paling berat, Allah tetap memberikan dasar untuk pemulihan dan harapan.
Yehezkiel 14:22 mengingatkan kita bahwa kasih setia Allah selalu ada, bahkan ketika keadilan-Nya bekerja. Ia tidak pernah melepaskan umat-Nya sepenuhnya. Selalu ada sisa, selalu ada harapan bagi mereka yang mencari-Nya. Pesan ini relevan hingga kini, mengingatkan kita untuk tidak berputus asa dalam menghadapi kesulitan, karena Tuhan selalu menyediakan jalan keluar dan memelihara janji-janji-Nya bagi mereka yang setia. Keberadaan "sisa-sisa" ini adalah saksi bisu dari pemeliharaan ilahi yang tak pernah berhenti.