Yehezkiel 16:43

"Oleh karena engkau tidak ingat masa mudamu, melainkan membangkitkan murka-Ku dengan segala perbuatanmu itu, maka ketahuilah, Aku akan membalas perbuatanmu atas kepalamu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Sesungguhnya, selain daripada segala kekejianmu itu, engkau juga tidak ingat lagi masa mudamu."

Simbol peringatan dan pemulihan.

Ayat Yehezkiel 16:43 adalah sebuah pengingat kuat tentang konsekuensi melupakan asal-usul dan melanggar perjanjian. Dalam konteks nubuatan Yehezkiel kepada kota Yerusalem yang digambarkan sebagai seorang perempuan yang ditinggalkan, ditemukan, lalu diadopsi dan dibesarkan oleh Tuhan, ayat ini menyoroti ketidaksetiaan umat Israel. Tuhan mengingatkan mereka bahwa meskipun Ia telah mengangkat mereka dari kehinaan, memberikan perlindungan, kemakmuran, dan janji setia, mereka justru memilih untuk berpaling dan melakukan berbagai kekejian.

Firman Tuhan ini tidak hanya sekadar tuduhan, tetapi juga pernyataan keadilan ilahi. "Aku akan membalas perbuatanmu atas kepalamu" adalah ungkapan yang menunjukkan bahwa setiap tindakan akan memiliki konsekuensinya. Kekejian yang dimaksud meliputi berbagai bentuk penyembahan berhala, hubungan yang tidak pantas dengan bangsa-bangsa asing, dan pengabaian terhadap hukum-hukum Tuhan. Semua ini adalah bukti bahwa mereka telah melupakan kemurahan Tuhan yang telah mereka terima sejak masa mudanya, yaitu sejak pembebasan dari Mesir dan permulaan perjanjian di Sinai.

Makna Peringatan dan Pemulihan

Penting untuk dicatat bahwa meskipun ayat ini terdengar keras, nubuatan Yehezkiel secara keseluruhan bukanlah sekadar tentang penghukuman, melainkan juga tentang pemulihan. Tuhan menghukum bukan karena Ia senang melihat umat-Nya menderita, tetapi untuk mengarahkan mereka kembali kepada-Nya dan untuk menegakkan kembali kebenaran. Pengingat tentang "masa mudamu" adalah upaya untuk membawa mereka kembali pada kesadaran akan kasih karunia awal Tuhan dan janji-janji yang telah dibuat.

Bagi kita di masa kini, Yehezkiel 16:43 memberikan pelajaran berharga. Kita diingatkan untuk tidak melupakan betapa besar kasih karunia Tuhan dalam hidup kita. Kita perlu secara sadar mengingat karya penebusan Kristus, pengampunan dosa yang telah diberikan, dan janji-janji kehidupan kekal yang kita terima melalui iman. Melupakan hal-hal ini dapat membuat kita rentan untuk jatuh ke dalam dosa dan menjauh dari Tuhan, sama seperti umat Israel di masa lalu.

Renungan atas ayat ini juga mengajak kita untuk mengevaluasi komitmen kita kepada Tuhan. Apakah kita hidup sesuai dengan pengakuan iman kita? Apakah perbuatan kita mencerminkan kasih dan kesetiaan kita kepada-Nya? Tuhan melihat hati dan motivasi kita. Ketika kita secara sengaja mengabaikan kehendak-Nya dan kembali kepada cara-cara duniawi, kita sebenarnya membangkitkan murka-Nya, bukan karena Tuhan berubah, tetapi karena sifat-Nya yang kudus tidak dapat berkompromi dengan dosa. Namun, di balik peringatan yang tegas, selalu ada tawaran pengampunan dan kesempatan untuk bertobat, sebagaimana janji pemulihan yang terus bergema dalam seluruh kitab Yehezkiel.