Yehezkiel 16:47

"Samaria pun tidak lebih berdosa daripada anak-anakmu dalam segala perbuatan yang mereka lakukan; mereka lebih menjijikkan daripada mereka dalam segala perbuatan yang mereka lakukan, sehingga dengan demikian engkau menjadi aib bagi mereka."

Kekejaman dan Kebejatan Yerusalem

Ayat Yehezkiel 16:47 menyajikan sebuah perbandingan yang tajam dan mengejutkan antara dosa-dosa Yerusalem dan Samaria, kota utara yang sudah lama dihancurkan. Melalui nabi Yehezkiel, Allah mengungkapkan betapa parahnya kebejatan dan kekejaman yang telah dilakukan oleh umat-Nya sendiri. Perbandingan ini bukan untuk meringankan dosa Samaria, melainkan untuk menekankan betapa jauhnya Yerusalem telah jatuh ke dalam jurang kenistaan. Samaria, meskipun telah jatuh ke dalam penyembahan berhala dan dosa-dosa lainnya, ternyata masih terlihat "bersih" jika dibandingkan dengan tingkat kekejaman yang ditunjukkan oleh Yerusalem.

Peringatan untuk Bangsa Pilihan

Konteks pasal 16 dari Kitab Yehezkiel adalah sebuah alegori yang panjang dan menggambarkan Yerusalem sebagai seorang perempuan yang ditinggalkan saat lahir, kemudian dibesarkan dan dihiasi oleh Allah. Namun, alih-alih setia kepada Penciptanya, Yerusalem justru melakukan perzinahan rohani dengan menyembah dewa-dewa asing dan meniru kebiasaan bangsa-bangsa di sekelilingnya. Dosa-dosa ini meliputi berbagai bentuk kekejaman, termasuk mempersembahkan anak-anak mereka sebagai korban kepada dewa Molokh, sebuah praktik yang sangat menjijikkan di mata Tuhan. Ayat 47 ini menjadi puncak dari perbandingan dosa tersebut, menyatakan bahwa "Samaria pun tidak lebih berdosa daripada anak-anakmu..." Hal ini menunjukkan bahwa Yerusalem telah melampaui batas kebejatan yang bahkan sudah dianggap mengerikan oleh bangsa-bangsa lain.

Konsekuensi Ketidaksetiaan

Pernyataan dalam Yehezkiel 16:47 bukan sekadar sebuah penilaian moral semata, melainkan sebuah peringatan keras tentang konsekuensi dari ketidaksetiaan dan pemberontakan terhadap Tuhan. Allah adalah Tuhan yang kudus dan adil. Ketika umat pilihan-Nya, yang telah menerima begitu banyak berkat dan kasih karunia, justru berpaling untuk melakukan hal-hal yang najis dan menjijikkan di mata-Nya, maka hukuman-Nya pun akan datang dengan kepastian yang mengerikan. Yerusalem pada akhirnya akan menghadapi penghakiman yang dahsyat, sebagaimana yang digambarkan dalam sisa pasal ini dan bagian-bagian lain dari nubuat Yehezkiel. Dosa-dosa mereka yang melampaui dosa tetangga-tetangga mereka sendiri akan membawa malapetaka yang tak terhindarkan.

Relevansi Hari Ini

Meskipun ayat ini berasal dari konteks sejarah yang spesifik, pesannya tetap relevan hingga kini. Kita dipanggil untuk memeriksa hati dan tindakan kita sendiri. Seringkali, orang atau masyarakat yang menganggap diri mereka taat atau "lebih baik" dari yang lain, justru dapat tergelincir ke dalam dosa-dosa yang lebih dalam dan lebih mengerikan karena kesombongan rohani. Perbandingan ini mengajarkan kerendahan hati dan kewaspadaan yang terus-menerus. Jangan pernah merasa aman dalam kekudusan; sebaliknya, teruslah memohon bimbingan Roh Kudus agar kita dijauhkan dari segala bentuk kebejatan, baik yang terang-terangan maupun yang tersembunyi, dan agar kita senantiasa hidup berkenan di hadapan Tuhan.