Yehezkiel 22:29

"Orang-orang yang kaya menindas orang lain, orang yang merampas dan mencuri, mereka melakukan kekejaman terhadap orang asing dan orang miskin."

Sebuah Cerminan Kebobrokan di Israel Kuno

Ayat Yehezkiel 22:29 melukiskan gambaran yang suram tentang kondisi moral dan sosial di Yerusalem pada masa nabi Yehezkiel. Perikop ini merupakan bagian dari serangkaian tuduhan yang ditujukan kepada kota itu, yang menunjukkan kedalaman kebobrokan yang telah merajalela di berbagai lapisan masyarakat. Ayat ini secara spesifik menyoroti perilaku segelintir orang yang memiliki kekuasaan dan kekayaan, namun malah menyalahgunakannya untuk menindas mereka yang lebih lemah.

Frasa "orang-orang yang kaya menindas orang lain" secara gamblang menggambarkan adanya kesenjangan sosial yang ekstrem dan praktik eksploitasi. Kekayaan dan kekuasaan yang seharusnya digunakan untuk kebaikan bersama atau setidaknya tidak disalahgunakan, justru menjadi alat untuk menindas, merampas, dan mencuri. Ini menunjukkan hilangnya rasa keadilan dan belas kasihan di hati para penguasa dan orang-orang berpengaruh. Mereka tidak lagi peduli terhadap kesejahteraan sesama, melainkan hanya memikirkan keuntungan pribadi, meskipun itu harus mengorbankan hak dan martabat orang lain.

Tindakan Zalim dan Dampaknya Dampak Negatif

Kekejaman Tanpa Pandang Bulu

Lebih lanjut, ayat ini menegaskan bahwa kekejaman tersebut tidak hanya ditujukan kepada sesama orang Israel, tetapi juga secara spesifik menyebutkan "orang asing dan orang miskin." Ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan ketidakadilan yang terjadi. Orang asing, yang seringkali rentan karena tidak memiliki dukungan sosial yang kuat, menjadi sasaran empuk. Demikian pula, orang miskin, yang sudah berada dalam kondisi sulit, semakin diperberat dengan tindakan perampasan dan kekejaman.

Perilaku ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum Tuhan yang menekankan pentingnya keadilan, belas kasihan, dan perlindungan terhadap kaum yang lemah. Nabi Yehezkiel, melalui ayat ini, menyampaikan pesan peringatan keras dari Tuhan. Ketidakadilan yang merajalela dan penindasan terhadap yang lemah adalah dosa yang sangat memuakkan di hadapan Tuhan dan membawa konsekuensi berat. Ayat ini menjadi pengingat abadi bahwa keberadaan kekayaan dan kekuasaan datang dengan tanggung jawab besar, dan penyalahgunaannya akan menghadapi penghakiman. Kebobrokan moral yang digambarkan dalam Yehezkiel 22:29 adalah cerminan dari kegagalan umat untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan kasih yang diajarkan oleh Tuhan.