Yehezkiel 24:27

"Pada hari itu juga, orang-orang yang melarikan diri akan datang kepada-Mu dan menceritakan kepada-Mu apa yang telah terjadi, untuk mencari kesempatan lepas."

Penegakan Kehendak Allah

Lebih jauh lagi, ayat ini dapat dibaca sebagai sebuah penegasan bahwa Allah akan menegakkan kehendak-Nya. Meskipun penderitaan itu nyata dan kehancuran itu besar, semua itu adalah bagian dari rencana ilahi untuk mendisiplinkan umat-Nya dan memulihkan umat yang setia. Ayat sebelumnya (Yehezkiel 24:26) menyatakan bahwa pada saat itu, tidak akan ada lagi imam yang memiliki otoritas untuk memimpin ibadah atau memberikan nasihat, menandakan akhir dari sistem keagamaan yang ada.

Di bawah pemerintahan Allah yang baru, akan ada pemulihan. Namun, sebelum pemulihan itu terjadi, ada periode yang sangat sulit. Orang-orang yang selamat akan menyadari keseriusan dosa mereka dan betapa dalamnya murka Allah. Pertobatan sejati akan menjadi fondasi untuk masa depan yang lebih baik, tetapi untuk sementara waktu, mereka hanya akan dapat mencari kelegaan dari berita tentang kehancuran yang telah menimpa tanah air mereka.

Pelajaran untuk Masa Kini

Meskipun ayat ini berasal dari konteks sejarah yang spesifik, ia membawa pelajaran yang relevan hingga kini. Yehezkiel 24:27 mengingatkan kita akan konsekuensi dari dosa dan ketidaktaatan. Pentingnya untuk mendengarkan firman Tuhan dan meresponsnya dengan hati yang bertobat tidak dapat diremehkan. Kehidupan iman kita seharusnya bukan hanya tentang mencari kenyamanan, tetapi juga tentang memahami kebenaran Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Dalam menghadapi kesulitan atau tantangan, kita diingatkan bahwa Allah tetap berdaulat. Meskipun kita mungkin tidak selalu memahami cara kerja-Nya, keyakinan akan keadilan dan kasih-Nya dapat memberikan pengharapan. Yehezkiel 24:27, meski bernada peringatan, juga secara tidak langsung menunjuk pada pemulihan yang akan datang, sebuah tema yang berulang dalam Kitab Suci.