Yehezkiel 24:9 - Api Penghakiman dan Kemurnian

"Sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: 'Celakalah kota yang penuh penumpahan darah itu! Aku sendiri akan membuat tumpukan kayu api menjadi besar."
Jerusalem

Ayat Yehezkiel 24:9 merupakan peringatan keras dari Tuhan Allah kepada umat-Nya, khususnya kota Yerusalem, mengenai murka ilahi yang akan datang. Kata "celakalah" membuka sebuah gambaran penghakiman yang akan menimpa sebuah kota yang digambarkan sebagai "penuh penumpahan darah". Ini merujuk pada dosa-dosa kekerasan, ketidakadilan, dan penyembahan berhala yang telah mengakar di Yerusalem, membuat kota itu layak menerima teguran ilahi. Dalam konteks nubuat Yehezkiel, Yerusalem telah mengabaikan peringatan-peringatan Tuhan dan terus terjerumus dalam dosa. Tuhan tidak hanya memberikan peringatan, tetapi juga menyatakan bagaimana penghakiman itu akan diwujudkan. Ungkapan "Aku sendiri akan membuat tumpukan kayu api menjadi besar" adalah metafora yang kuat. Tuhan, sang Pemilik segala sesuatu, akan secara aktif mempersiapkan instrumen penghakiman-Nya. Tumpukan kayu api yang besar menyiratkan api yang dahsyat, yang akan membakar dan menghancurkan. Ini bukan sekadar hukuman biasa, melainkan api yang ditujukan untuk memurnikan dan menghakimi. Api dalam Alkitab seringkali melambangkan pemurnian dan penghakiman. Seperti pelebur memurnikan logam berharga dari kotoran, api ilahi ini dimaksudkan untuk membuang kejahatan dan dosa dari umat Tuhan. Namun, proses pemurnian ini seringkali menyakitkan dan menghancurkan bagi mereka yang menolak untuk bertobat. Kota Yerusalem, yang telah ternoda oleh dosa, akan mengalami api penghakiman yang akan membakarnya, seperti kuali yang dibakar oleh api. Metafora kuali yang disebutkan dalam ayat-ayat sebelumnya (Yehezkiel 24:3-5) sangat relevan di sini. Kuali adalah wadah tempat bahan-bahan dimasak atau dibersihkan. Namun, ketika kuali itu sendiri menjadi kotor dan penuh karat, ia perlu dibersihkan dengan api yang kuat. Yerusalem bertindak sebagai kuali yang telah dipenuhi dengan kebobrokan moral dan rohani. Tumpukan kayu api yang disiapkan Tuhan akan menjadi sumber api yang akan membakar kuali tersebut, menghancurkan kotoran dan menyisakan sedikit yang tersisa. Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan memiliki kendali penuh atas sejarah dan penghakiman-Nya. Dia bukan sekadar penonton, tetapi Dia yang secara aktif mengatur jalannya peristiwa. Penyiapan "tumpukan kayu api" adalah tindakan ilahi yang disengaja untuk menegakkan keadilan-Nya. Ini menjadi pengingat bahwa dosa tidak bisa dibiarkan tanpa konsekuensi, dan bahwa Tuhan akan mendatangkan penghakiman bagi mereka yang terus-menerus menolak firman-Nya. Bagi umat Tuhan, ayat ini seharusnya menjadi panggilan untuk introspeksi dan pertobatan, agar tidak berakhir di bawah api penghakiman yang sama.

Baca lebih lanjut tentang Yehezkiel 24:9.