Yehezkiel 3:11

"Pergilah sekarang kepada orang-orang buangan itu, kepada keturunanmu sendiri, dan katakan kepada mereka, baik mereka mendengar atau mereka tidak mendengar, 'Beginilah firman Tuhan ALLAH.'"
Firman Ilahi

Ayat Yehezkiel 3:11 merupakan bagian dari narasi yang mendalam mengenai misi kenabian Yehezkiel. Dalam konteksnya, Tuhan memerintahkan nabi-Nya untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat Israel yang sedang terbuang di Babel. Perintah ini tidak hanya sekadar tugas, melainkan sebuah mandat ilahi yang membawa bobot dan otoritas yang luar biasa. Frasa "baik mereka mendengar atau mereka tidak mendengar" menekankan sifat tak tergoyahkan dari pesan yang harus disampaikan. Yehezkiel tidak ditugaskan untuk memastikan penerimaan pesan tersebut, melainkan untuk setia menyampaikannya tanpa gentar, terlepas dari reaksi audiensnya. Ini adalah prinsip fundamental dalam pelayanan kenabian: keberhasilan diukur dari kesetiaan, bukan popularitas atau respons positif semata.

Pesan yang harus disampaikan adalah "Beginilah firman Tuhan ALLAH." Kalimat ini menegaskan sumber otoritas pesan tersebut. Yehezkiel bertindak sebagai juru bicara Tuhan, membawa sabda dari Sang Pencipta alam semesta. Di tengah situasi bangsa Israel yang terpuruk dalam pembuangan, pesan ini bisa jadi merupakan peringatan, teguran, atau bahkan janji pemulihan. Namun, yang terpenting adalah pesan itu datang langsung dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Ini memberikan kekuatan tersendiri bagi Yehezkiel untuk menghadapi tantangan dan penolakan yang mungkin dihadapinya. Ia tahu bahwa ia tidak berbicara atas namanya sendiri, melainkan mewakili kehendak ilahi.

Relevansi Yehezkiel 3:11 melampaui konteks historisnya. Ayat ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap individu yang dipanggil untuk menyampaikan kebenaran, baik dalam ranah rohani, profesional, maupun pribadi. Seringkali, kita merasa ragu atau takut untuk menyuarakan kebenaran karena khawatir akan penolakan, kritik, atau kesalahpahaman. Namun, ayat ini mengingatkan kita bahwa fokus utama kita seharusnya adalah kesetiaan dalam menyampaikan apa yang kita yakini benar dan berasal dari sumber yang lebih tinggi, terlepas dari bagaimana orang lain akan menanggapinya.

Tuhan tidak meminta Yehezkiel untuk membuat bangsa Israel mendengarkan, tetapi untuk berbicara. Perbedaannya sangat signifikan. Tugasnya adalah menyampaikan, memastikan bahwa firman Tuhan terdengar. Apa yang terjadi setelahnya adalah tanggung jawab Tuhan. Ini mengajarkan kita tentang kerendahan hati dalam pelayanan. Kita hanyalah alat di tangan Tuhan. Kekuatan sejati datang bukan dari kemampuan persuasif kita, melainkan dari kebenaran firman yang kita sampaikan dan dari Tuhan yang mengutus kita. Keberanian untuk berbicara seringkali lahir dari keyakinan bahwa kita membawa pesan yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Dalam dunia yang penuh dengan berbagai pandangan dan opini, ayat ini menjadi pengingat penting akan pentingnya suara kebenaran yang otentik. Mengutip Yehezkiel 3:11 berarti menegaskan komitmen untuk menyuarakan pesan ilahi, menghadapi ketidakpedulian atau penolakan dengan keteguhan hati, dan mempercayakan hasil akhirnya kepada Tuhan. Inilah inti dari misi kenabian: menjadi saluran bagi firman Tuhan, tanpa terbebani oleh ekspektasi penerimaan manusia.