"Sebab ia menyebarkan terornya di negeri orang-orang yang hidup, tetapi ia akan berbaring di tengah orang-orang yang tidak bersunat bersama orang-orang yang terbunuh oleh pedang. Inilah firman TUHAN Allah."
Ayat Yehezkiel 32:32 merupakan sebuah pernyataan kuat yang diucapkan oleh Nabi Yehezkiel, menyampaikan murka dan keadilan ilahi terhadap mereka yang menyebarkan ketakutan dan kekacauan di muka bumi. Ayat ini secara spesifik merujuk pada kehancuran yang akan menimpa seorang penguasa atau bangsa yang begitu menakutkan, hingga namanya akan disandingkan dengan orang-orang yang telah gugur dalam pertempuran, terlepas dari status atau kehormatan mereka di dunia.
Pernyataan bahwa "ia akan berbaring di tengah orang-orang yang tidak bersunat bersama orang-orang yang terbunuh oleh pedang" memberikan gambaran yang jelas tentang kehinaan dan pembuangan terakhir. Dalam konteks budaya kuno, bersunat seringkali menjadi tanda perjanjian dan identitas bangsa Israel. Berada di tengah orang-orang yang "tidak bersunat" menyiratkan penolakan dan keterpisahan dari umat Tuhan, bahkan di alam kematian. Kematian yang disebabkan oleh pedang adalah kematian yang brutal, menandakan akhir yang penuh kekerasan bagi mereka yang telah menyebarkan kekerasan.
Firman ini tidak hanya sekadar ramalan kehancuran fisik, tetapi juga peringatan rohani yang mendalam. Yehezkiel seringkali menggunakan bahasa yang gamblang untuk menggambarkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan kesombongan terhadap Tuhan. Penguasa yang diceritakan di sini mungkin adalah Firaun atau penguasa lain yang telah menindas umat Tuhan, menimbulkan ketakutan yang meluas, dan menentang kedaulatan Ilahi. Kejatuhan mereka akan menjadi bukti nyata bahwa tidak ada kekuasaan di bumi yang dapat bertahan melawan kekuatan dan kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kejatuhan ini juga menjadi sumber penghiburan dan kepastian bagi umat Tuhan. Mengetahui bahwa musuh-musuh mereka pada akhirnya akan mengalami kehancuran yang setimpal, memberikan harapan dan keyakinan bahwa keadilan Tuhan pasti tegak. Ayat ini mengingatkan kita bahwa tindakan menyebarkan teror dan kekejaman di dunia orang-orang yang hidup pada akhirnya akan membawa pada kehancuran dan penghakiman yang kekal. Keadilan ilahi akan selalu menemukan jalannya.
Yehezkiel 32:32 memberikan refleksi tentang sifat keadilan Tuhan. Keadilan-Nya tidak hanya bersifat pembalasan, tetapi juga pemulihan ketertiban dan kedaulatan-Nya di atas segala sesuatu. Bagi mereka yang hidup dalam ketakutan akibat penindasan, ayat ini menawarkan janji akan kelegaan. Bagi mereka yang menyebarkan ketakutan, ayat ini adalah peringatan yang tidak bisa diabaikan. Kejatuhan yang digambarkan adalah sebuah kekalahan total, di mana kekuatan dan keangkuhan duniawi tak berdaya di hadapan kekuatan dan kehendak surgawi.
Pada akhirnya, Yehezkiel 32:32 menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi kejahatan untuk bersembunyi selamanya. Tuhan melihat segala sesuatu, dan tindakan kekerasan serta penindasan akan selalu mendapatkan balasan yang setimpal. Ayat ini adalah pengingat yang kuat akan kedaulatan Tuhan dan kepastian keadilan-Nya, baik di dunia ini maupun di akhirat. Ini adalah firman Tuhan yang disampaikan dengan otoritas penuh, sebuah deklarasi yang tidak dapat diganggu gugat tentang akhir dari setiap kekuatan yang menentang-Nya.