Yehezkiel 33:2 - Tanggung Jawab Sang Penjaga

"Anak manusia, sampaikanlah kepada kaummu dan katakan kepada mereka: Kalau Aku mendatangkan pedang atas suatu negeri, dan penduduk negeri itu mengambil seorang dari rakyatnya dan menjadikannya penjaga bagi mereka,

Ayat Yehezkiel 33:2 membuka sebuah babak penting dalam pewartaan nabi Yehezkiel. Perikop ini, dan kelanjutannya hingga ayat 9, menggugah kesadaran akan pentingnya tanggung jawab rohani yang diemban oleh para pemimpin atau perwakilan umat. Frasa "Anak manusia" adalah panggilan yang sering digunakan Tuhan untuk berbicara kepada Yehezkiel, mengingatkan dia akan sifat kefanaannya di hadapan kebesaran ilahi, namun juga menekankan peran penting yang dipercayakan kepadanya sebagai penyalur firman Tuhan.

Dalam konteks ayat ini, Tuhan menggambarkan skenario serius: mendatangkan pedang atas suatu negeri. Pedang di sini melambangkan hukuman, malapetaka, dan kehancuran yang akan menimpa bangsa tersebut, kemungkinan besar akibat dosa dan ketidaktaatan mereka. Namun, di tengah ancaman kehancuran itu, Tuhan menunjukkan belas kasihan-Nya dengan mendirikan sebuah sistem peringatan. Ia menetapkan "seorang dari rakyatnya" untuk dijadikan "penjaga". Ini bukanlah penjaga dalam arti fisik yang berjaga di tembok kota dari serangan musuh. Penjaga di sini adalah perwujudan dari peran kenabian, seorang yang ditunjuk untuk menyampaikan peringatan ilahi.

Ilustrasi Penjaga yang Memberi Peringatan

Tanggung jawab penjaga ini adalah krusial. Ia diberi mandat untuk mengawasi dan memahami tanda-tanda bahaya yang akan datang. Peringatan yang disampaikan bukanlah sekadar ramalan, melainkan wahyu dari Tuhan mengenai konsekuensi perbuatan umat-Nya. Kehadiran penjaga ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak ingin umat-Nya binasa dalam ketidaktahuan atau kesombongan. Ia memberikan kesempatan melalui perantaraan seorang nabi atau pemimpin rohani untuk mendengar dan merespons.

Ayat ini juga menyiratkan bahwa peran sebagai penjaga bukanlah posisi yang enteng. Ia memiliki konsekuensi berat jika tugasnya diabaikan. Pemilihan seorang penjaga menunjukkan bahwa Tuhan mempersiapkan jalan bagi umat-Nya untuk menyelamatkan diri dari malapetaka. Ia menyediakan mekanisme peringatan, dan melalui itu, memberikan pilihan: untuk mendengar dan bertindak, atau mengabaikan dan menghadapi murka Tuhan. Kisah Yehezkiel terus berlanjut untuk merinci lebih lanjut tentang apa yang terjadi jika penjaga itu gagal menyampaikan peringatan, dan apa yang terjadi jika umat tersebut merespons dengan pertobatan. Tema ini mengajarkan kita tentang pentingnya mendengarkan suara kebenaran, khususnya di masa-masa yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, serta tanggung jawab yang menyertai peran sebagai pembawa pesan.