Yehezkiel 33:20

"Beginilah firman TUHAN: 'Kamu berkata: Jalan TUHAN tidak adil. Dengarlah sekarang, hai kaum Israel! Jalan-Ku bukankah adil? Bukankah jalanmu yang tidak adil?'"
Cahaya Kebenaran Jalan Lurus

Ayat Yehezkiel 33:20 merupakan sebuah penegasan ilahi yang tegas dan mendalam tentang keadilan dan kesempurnaan cara Tuhan. Dalam konteksnya, bangsa Israel sedang menghadapi murka Tuhan karena dosa-dosa mereka. Di tengah penderitaan dan pembuangan yang mereka alami, timbul rasa tidak adil dalam hati mereka. Mereka merasa bahwa Tuhan telah memperlakukan mereka secara tidak adil, seolah-olah hukuman yang mereka terima tidak sebanding dengan kesalahan mereka, atau bahkan bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka.

Namun, Tuhan melalui Nabi Yehezkiel menyatakan dengan lantang bahwa penilaian-Nya selalu adil. Pernyataan "Jalan TUHAN tidak adil" adalah ungkapan keputusasaan dan ketidakpercayaan manusia yang seringkali melihat situasi dari sudut pandang yang terbatas. Manusia, dengan segala keterbatasan pemahaman dan pengalaman mereka, cenderung menghakimi tindakan Tuhan berdasarkan keinginan dan persepsi mereka sendiri. Ketika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, mudah bagi mereka untuk menyalahkan Sang Pencipta.

Tuhan tidak membantah bahwa Israel sedang menderita. Namun, Ia mengarahkan pandangan mereka kembali pada diri mereka sendiri. Sebenarnya, yang "tidak adil" bukanlah jalan Tuhan, melainkan jalan dan perbuatan mereka sendiri. Dosa, ketidaktaatan, penyembahan berhala, dan ketidakadilan sosial yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun adalah akar dari masalah mereka. Tuhan telah memberikan banyak peringatan, kesempatan untuk bertobat, dan nabi-nabi untuk membimbing mereka. Namun, mereka terus menerus berpaling dari jalan kebenaran.

Pesan ini memiliki relevansi yang kuat hingga kini. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi tantangan, kesulitan, atau kesedihan yang membuat kita bertanya-tanya mengapa hal itu terjadi pada kita. Terutama ketika kita berusaha hidup benar, namun cobaan tetap datang. Dalam situasi seperti itulah ayat ini menjadi pengingat yang berharga. Perlu diingat bahwa Tuhan melihat gambaran yang lebih besar, dan setiap peristiwa yang terjadi, bahkan yang terasa sulit, memiliki tujuan dalam rencana-Nya yang sempurna. Kehidupan rohani yang sehat tidak hanya tentang menikmati berkat, tetapi juga tentang menerima dan belajar dari ujian, sambil tetap percaya pada keadilan dan hikmat Tuhan yang tak terbatas.

Untuk memahami keadilan Tuhan, kita perlu memiliki perspektif yang lebih luas, melihat melampaui kesulitan sesaat. Hal ini membutuhkan iman yang teguh, kesabaran, dan kerendahan hati untuk mengakui bahwa pemahaman kita terbatas. Tuhan mengundang kita untuk membandingkan jalan-Nya dengan jalan kita. Jalan-Nya adalah kesempurnaan, kebenaran mutlak, dan kasih yang tak terhingga. Jalan kita, tanpa bimbingan-Nya, seringkali dipenuhi oleh keserakahan, keegoisan, dan kelemahan. Oleh karena itu, ketika kita merasa ragu atau bertanya-tanya tentang keadilan-Nya, mari kita kembali kepada Firman-Nya, merenungkan kasih-Nya, dan mengarahkan hidup kita untuk mengikuti jalan-Nya yang lurus dan benar.