Yehezkiel 33:30 - Pesan Ilahi yang Terlupakan?

"Mengenai kamu, bani Israel, sesungguhnya orang-orangmu berbicara satu sama lain, di dinding-dinding dan di pintu-pintu rumah, berkata: Mari kita pergi mendengarkan firman yang datang dari TUHAN."

Ayat Yehezkiel 33:30 sering kali luput dari perhatian di tengah riuhnya pesan-pesan kenabian lainnya. Namun, di dalamnya terkandung inti dari sebuah kerinduan spiritual yang mendalam dan sebuah peringatan halus tentang bahaya kemerosotan iman. Ayat ini menggambarkan situasi di mana sebagian dari bani Israel, meski terpisah dan terpecah dalam komunitas kecil mereka, masih memiliki percikan keinginan untuk mencari dan mendengar firman Tuhan.

Di tengah keadaan yang mungkin penuh dengan kesulitan, ketidakpastian, atau bahkan pemberontakan terhadap otoritas ilahi, ada segolongan orang yang masih memegang harapan. Mereka berkumpul, bukan untuk bergosip atau merencanakan hal-hal duniawi, melainkan untuk saling mengingatkan dan mendorong agar mencari kebenaran yang datang dari sumber tertinggi. Frasa "di dinding-dinding dan di pintu-pintu rumah" menunjukkan bahwa percakapan ini terjadi dalam lingkungan pribadi dan informal, menandakan bahwa semangat untuk mencari Tuhan ini hadir di tengah kehidupan sehari-hari mereka, bukan hanya di tempat ibadah formal.

Namun, keindahan kerinduan ini kontras dengan kelanjutannya dalam ayat-ayat berikutnya. Yehezkiel sering kali diminta untuk menyampaikan pesan Tuhan yang keras, tidak hanya kepada para nabi palsu dan pemimpin yang korup, tetapi juga kepada umat yang tampak tertarik pada firman Tuhan tetapi dalam praktiknya tidak benar-benar mengubah hidup mereka. Ayat 33:31-32 memberikan gambaran yang lebih realistis: mereka datang, duduk di hadapan Yehezkiel, mendengarkan kata-katanya, tetapi mereka tidak melakukan apa yang diminta. Pujian mereka hanya di bibir, sementara hati mereka terfokus pada keuntungan pribadi dan hawa nafsu mereka. Ini adalah ironi yang menyedihkan: keinginan untuk mendengar firman tidak serta-merta berarti ketaatan.

Yehezkiel 33:30 mengingatkan kita bahwa dorongan untuk mencari Tuhan adalah sebuah anugerah dan sebuah potensi. Namun, anugerah ini dapat disalahgunakan atau diabaikan jika tidak diikuti dengan tindakan nyata. Di zaman modern ini, kita mungkin memiliki akses yang lebih mudah ke firman Tuhan melalui berbagai media, namun tantangan yang sama tetap ada. Apakah kita hanya menjadi pendengar yang pasif, mengangguk setuju dengan kebenaran yang kita dengar, ataukah kita terdorong untuk mengintegrasikan firman tersebut ke dalam kehidupan kita, membiarkannya membentuk karakter dan tindakan kita?

Pesan yang disampaikan oleh Yehezkiel tetap relevan. Kerinduan untuk mendengar firman Tuhan adalah awal yang baik, tetapi tujuan akhirnya adalah perjumpaan yang transformatif. Perjumpaan yang bukan hanya memuaskan rasa ingin tahu rohani sesaat, melainkan yang membawa perubahan mendalam, ketaatan yang tulus, dan buah-buah yang mencerminkan kehendak Sang Pencipta. Mari kita renungkan, apakah kita termasuk orang-orang yang sekadar "mendengar" firman, ataukah kita adalah orang-orang yang "melakukan" firman, membiarkan pesan ilahi Yehezkiel 33:30 menginspirasi tindakan nyata dalam hidup kita.