Memahami Kedalaman Kitab Keluaran
Kitab Keluaran, sebuah pilar dalam narasi Perjanjian Lama, tidak hanya mencatat pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, tetapi juga merinci pedoman ilahi untuk ibadah dan kehidupan umat-Nya. Dalam pasal 38, kita menemukan uraian yang sangat detail mengenai pembangunan Tabernakel, tempat suci yang menjadi pusat perhatian dan komunikasi antara Tuhan dan umat-Nya.
Ayat 19 dari pasal ini, "Dan mezbah tembaga, serta kisi-kisinya yang berlubang-lubang, kepingannya, dan segala perkakasnya, semuanya dari tembaga," mungkin terdengar teknis, namun menyimpan makna simbolis yang mendalam. Tembaga, sebagai logam yang kuat dan tahan lama, melambangkan kebenaran yang kokoh dan pengorbanan yang tak tergoyahkan. Mezbah tembaga, khususnya, adalah tempat di mana korban bakaran dipersembahkan, sebuah foreshadowing dari korban Kristus di kayu salib yang kelak akan menebus dosa manusia.
Simbolisme Kekuatan dan Pengorbanan
Setiap detail dalam pembangunan Tabernakel, termasuk material yang digunakan untuk mezbah tembaga, dipilih dengan teliti oleh Tuhan sendiri. Penggunaan tembaga untuk seluruh bagian mezbah ini menekankan keseriusan dan kekudusan dari tindakan pengorbanan. Tidak ada bagian yang luput dari penggunaan material yang mencerminkan kekuatan dan daya tahan, menandakan bahwa dasar dari hubungan yang kudus dengan Tuhan dibangun di atas fondasi yang kuat dan tidak bisa digoyahkan.
Kisi-kisi yang berlubang-lubang pada mezbah mungkin melambangkan bahwa meskipun mezbah itu sendiri kokoh, api dan asap dari korban bisa naik ke surga, menunjukkan penerimaan doa dan persembahan oleh Tuhan. Ini adalah gambaran visual tentang bagaimana ibadah yang tulus, meskipun datang dari keterbatasan manusia, dapat mencapai hadirat ilahi.
Pesan Abadi untuk Kehidupan Rohani
Keluaran 38:19 mengingatkan kita bahwa fondasi kekristenan adalah pengorbanan. Sama seperti mezbah tembaga yang menjadi pusat ibadah di masa lalu, Kristus adalah mezbah pengorbanan kita saat ini. Melalui pengorbanan-Nya yang sempurna, kita dapat mendekat kepada Tuhan, dibebaskan dari dosa, dan hidup dalam kebenaran-Nya.
Memahami konteks dan makna dari ayat-ayat seperti Keluaran 38:19 membantu kita untuk lebih menghargai kedalaman kasih karunia Tuhan dan kompleksitas rencana keselamatan-Nya. Ini bukan sekadar cerita kuno, melainkan prinsip-prinsip abadi yang terus membentuk dan menerangi kehidupan rohani kita hingga kini. Warna-warna sejuk dan cerah yang sering diasosiasikan dengan gambaran spiritual dalam Alkitab dapat kita renungkan sebagai lambang kedamaian dan harapan yang ditawarkan oleh Tuhan.