Yehezkiel 34 8: Pemulihan Umat Allah

"Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya, karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di padang, dan karena gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka memberi makan diri sendiri dan tidak memperhatikan domba-domba-Ku, maka dengarlah firman TUHAN, hai gembala-gembala!"

Damai dan Pemulihan

Ayat Yehezkiel 34:8 ini merupakan seruan keras dari Tuhan Allah kepada para pemimpin spiritual Israel, yang pada masa itu sering diidentikkan dengan "gembala". Tuhan menyamakan umat-Nya dengan "domba-domba" yang rentan dan membutuhkan perlindungan serta pemeliharaan yang baik. Namun, kenyataannya sangat berbeda. Para gembala yang seharusnya menjaga dan merawat kawanan mereka justru telah mengabaikan tanggung jawab tersebut. Mereka lebih mementingkan diri sendiri, menikmati sumber daya yang seharusnya diperuntukkan bagi domba-domba, sementara domba-domba tersebut dibiarkan menjadi mangsa dan korban binatang buas.

Konteks ayat ini sangat krusial. Israel sedang mengalami masa pembuangan di Babel. Bangsa ini telah jauh menyimpang dari ajaran Tuhan, dan para pemimpin mereka gagal membimbing umat ke jalan yang benar. Akibatnya, mereka kehilangan tanah perjanjian, kebebasan, dan hubungan yang intim dengan Tuhan. Yehezkiel, sebagai nabi, bertugas menyampaikan firman Tuhan kepada umat yang sedang dalam kehancuran rohani dan fisik. Ayat 8 ini mengungkapkan murka dan kekecewaan Tuhan terhadap para gembala yang tidak setia. Ia bersumpah demi diri-Nya yang hidup, menunjukkan keseriusan perkataan-Nya, bahwa tindakan para gembala yang lalai itu akan mendapatkan ganjaran.

Frasa "sesungguhnya, karena domba-domba-Ku menjadi mangsa..." menandakan akibat langsung dari kelalaian para pemimpin. Domba-domba, yang seharusnya aman di bawah pengawasan gembala, kini menjadi sasaran empuk bagi predator. Ini dapat diartikan secara literal dalam konteks pastoral, namun juga secara simbolis menggambarkan kondisi umat Tuhan yang terancam oleh pengaruh jahat, godaan, dan kehancuran moral karena tidak ada panduan spiritual yang memadai. Tuhan menunjukkan bahwa Dia sangat peduli terhadap umat-Nya, bahkan sampai pada titik di mana Dia menyebut mereka "domba-domba-Ku", menunjukkan kepemilikan dan kasih-Nya.

Lebih jauh, ayat ini juga menyoroti kegagalan para gembala dalam "memberi makan diri sendiri". Ini adalah gambaran yang menyakitkan tentang egoisme dan keserakahan. Para pemimpin spiritual yang seharusnya melayani umat, malah memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi. Mereka menikmati "susu" dan "bulu" domba, namun tidak memberikan "makanan" yang bergizi rohani atau "penyembuhan" bagi yang sakit. Ketiadaan perhatian yang tulus ini menciptakan jurang pemisah antara Tuhan dan umat-Nya, serta antar umat itu sendiri.

Meskipun ayat ini berisi teguran yang keras, ia juga menjadi fondasi bagi janji pemulihan yang lebih besar yang akan datang. Tuhan tidak hanya menghakimi kelalaian, tetapi juga berjanji untuk menjadi Gembala yang Sesungguhnya bagi umat-Nya. Ayat-ayat selanjutnya dalam pasal 34 akan menjelaskan bagaimana Tuhan akan mencari domba-domba-Nya yang hilang, menyembuhkan yang sakit, dan menegakkan keadilan. Pesan ini memberikan harapan bahwa meskipun para gembala manusia gagal, Tuhan sendiri akan turun tangan untuk memulihkan dan memimpin umat-Nya. Yehezkiel 34:8 adalah pengingat penting akan tanggung jawab para pemimpin rohani dan betapa berharganya umat Tuhan di mata-Nya.