Yehezkiel 34:9 - Nubuat Penghakiman Atas Gembala yang Buruk

"Oleh sebab itu, hai domba-domba! Dengarlah firman TUHAN: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sesungguhnya, Aku sendiri akan menghukum gembala-gembala itu dan akan menuntut kembali domba-domba-Ku dari tangan mereka; Aku akan menghentikan mereka menggembalakan domba-domba-Ku, dan mereka tidak akan menggembalakan diri mereka sendiri lagi. Aku akan melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak menjadi makanan mereka."
Ilustrasi gembala dan domba dalam nuansa sejuk

Ilustrasi simbolis gembala dan domba.

Ayat Yehezkiel 34:9 merupakan bagian dari nubuat yang kuat dan tegas dari Nabi Yehezkiel mengenai penghakiman Allah terhadap para pemimpin Israel pada zamannya. Frasa "gembala-gembala" di sini bukanlah merujuk pada para peternak domba biasa, melainkan simbol bagi para pemimpin rohani dan politik Israel, para raja, imam, dan para nabi yang seharusnya memimpin umat Allah. Namun, mereka telah gagal total dalam tugas mereka. Sebaliknya, mereka telah mengeksploitasi dan menyakiti umat yang dipercayakan kepada mereka.

Perjanjian Lama seringkali menggunakan metafora gembala dan domba untuk menggambarkan hubungan antara Allah dengan umat-Nya. Allah adalah Gembala yang Baik, dan umat-Nya adalah domba-domba-Nya. Pemimpin-pemimpin Israel seharusnya meniru sifat Allah dalam kepemimpinan mereka, yaitu dengan mengasihi, melindungi, dan memelihara umat-Nya. Namun, apa yang terjadi adalah sebaliknya. Para gembala yang buruk ini lebih mementingkan diri sendiri, mencari keuntungan pribadi dari umat, dan membiarkan domba-domba-Nya tercerai-berai, lemah, dan rentan terhadap bahaya.

Firman Tuhan dalam Yehezkiel 34:9 adalah deklarasi bahwa masa kelalaian dan penindasan ini akan berakhir. Allah sendiri menyatakan akan turun tangan. Kata "Aku sendiri" menekankan intervensi ilahi yang langsung dan tak terhindarkan. Penghakiman akan datang, dan para gembala yang telah menyalahgunakan wewenang mereka akan dimintai pertanggungjawaban. Mereka tidak hanya akan dihukum, tetapi juga akan kehilangan kesempatan untuk terus menerus merusak kawanan Allah.

"Menuntut kembali domba-domba-Ku dari tangan mereka" menunjukkan bahwa Allah akan memulihkan umat-Nya dari cengkeraman para pemimpin yang korup. Umat Allah tidak akan lagi menjadi objek eksploitasi. Penghentian "menggembalakan diri mereka sendiri lagi" berarti para pemimpin ini tidak akan lagi dapat menggunakan kedudukan mereka untuk keuntungan pribadi atau memenuhi nafsu keserakahan mereka. Mereka akan kehilangan kendali atas kawanan Allah, dan Allah akan mengambil alih peran gembala utama.

Pernyataan bahwa Allah akan "melepaskan domba-domba-Ku dari mulut mereka, sehingga tidak menjadi makanan mereka" adalah gambaran yang sangat kuat. Ini menyiratkan bahwa para pemimpin yang buruk telah menjadikan umat Allah sebagai mangsa. Mereka telah menelan, menghancurkan, dan mengonsumsi umat tersebut. Namun, intervensi Allah akan menghentikan pemangsaan ini. Domba-domba akan diselamatkan dari nasib tragis mereka.

Nubuat ini bukan hanya tentang hukuman, tetapi juga janji pemulihan. Di pasal yang sama, Allah berjanji untuk menjadi Gembala yang sejati bagi umat-Nya, memberikan makanan yang cukup, menyembuhkan yang luka, dan membawa kembali yang tersesat. Yehezkiel 34:9 adalah titik balik penting dalam narasi Yehezkiel, menandai akhir dari era kepemimpinan yang gagal dan awal dari harapan baru di bawah pemeliharaan Allah sendiri, yang akhirnya digenapi dalam Yesus Kristus, Sang Gembala Agung yang memberikan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya.