Yehezkiel 35:8 - Keadilan Ilahi Akan Terlaksana

"Baiklah negeri-negeri itu penuh dengan orang-orang yang terbunuh, bilamana Aku bertindak melawan Edom dengan murka dan penghakiman-Ku; dan mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN; Aku telah berfirman demikian dalam semangat-Ku."
Keadilan Ilahi Pasti Datang

Ilustrasi keteguhan dan kepastian keadilan.

Ayat Yehezkiel 35:8 adalah sebuah pernyataan yang kuat dari Allah mengenai penghakiman-Nya atas bangsa Edom. Pesan ini disampaikan melalui nabi Yehezkiel, yang bertugas untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat-Nya, termasuk peringatan dan janji mengenai tindakan ilahi.

Dalam konteks historisnya, bangsa Edom adalah keturunan Esau, saudara Yakub, dan sering kali memiliki hubungan yang tegang dengan keturunan Israel. Mereka dicatat dalam sejarah Alkitab telah berulang kali menindas dan memusuhi umat Allah. Yehezkiel 35 secara spesifik berbicara tentang kebencian Edom terhadap Yehuda dan Yerusalem, yang berpuncak pada penjarahan dan penghinaan saat bangsa Yehuda dibawa ke pembuangan.

Ayat 8 ini menegaskan bahwa Allah tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan dan kekejaman yang dilakukan oleh Edom. Frasa "bilamana Aku bertindak melawan Edom dengan murka dan penghakiman-Ku" menunjukkan bahwa kehancuran yang akan menimpa Edom bukanlah sekadar kebetulan atau ulah manusia semata, melainkan adalah sebuah tindakan penghakiman yang disengaja oleh Allah. Kemurkaan Allah di sini bukan emosi manusia yang tidak terkendali, melainkan keadilan-Nya yang suci dan teguh terhadap dosa dan kejahatan.

Penting untuk dicatat bagian akhir dari ayat ini: "dan mereka akan tahu bahwa Akulah TUHAN; Aku telah berfirman demikian dalam semangat-Ku." Ini menekankan tujuan utama dari tindakan penghakiman ilahi, yaitu untuk memanifestasikan keagungan dan kedaulatan Allah. Bangsa-bangsa, termasuk mereka yang memusuhi Allah, pada akhirnya akan dihadapkan pada kebenaran-Nya. Pengalaman pahit yang dialami Edom akan menjadi bukti nyata bahwa Allah adalah Tuhan yang berkuasa, yang bertindak sesuai dengan kehendak dan firman-Nya.

Pesan Yehezkiel 35:8 bukan hanya catatan sejarah tentang penghakiman masa lalu, tetapi juga mengandung prinsip teologis yang relevan hingga kini. Ini mengingatkan kita bahwa Allah itu adil. Meskipun kejahatan mungkin tampak berjaya untuk sementara waktu, keadilan ilahi pada akhirnya akan terlaksana. Allah melihat segala sesuatu, dan tidak ada tindakan kekejaman atau kebencian yang luput dari pandangan-Nya.

Dalam menghadapi berbagai bentuk penindasan dan ketidakadilan di dunia, ayat ini memberikan penghiburan dan kepastian. Janji bahwa Allah akan bertindak dengan murka dan penghakiman-Nya memberikan harapan bagi mereka yang tertindas, bahwa keadilan akan datang. Hal ini juga menjadi peringatan bagi para pelaku kejahatan, bahwa mereka tidak dapat selamanya lolos dari pertanggungjawaban di hadapan Tuhan.

Ayat ini, dalam kesederhanaannya, menggarisbawahi sifat Allah yang kudus dan adil. Murka-Nya bukanlah keinginan untuk menghancurkan demi kehancuran itu sendiri, melainkan respon ilahi terhadap pelanggaran hukum-Nya dan penderitaan yang disebabkan oleh manusia. Melalui penghakiman, kedaulatan dan kebenaran Allah dinyatakan, sehingga semua orang akan tahu bahwa Dialah Tuhan yang sesungguhnya.