"Apabila kaum keturunanmu berkata kepadamu: 'Tidakkah Engkau mau memberitahukan kepada kami apa maksudnya itu?'
Ayat Yehezkiel 37:18, bersama dengan konteksnya dalam pasal 37 Kitab Yehezkiel, merupakan sebuah penglihatan kenabian yang sangat kuat dan penuh harapan. Penglihatan Lembah Tulang-tulang Kering ini menggambarkan kondisi umat Israel yang tercerai-berai, mati secara rohani, dan terbuang. Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel bagaimana Dia dapat menghidupkan kembali umat-Nya yang tampaknya telah mati dan menyatukan kembali mereka. Ayat 18 ini muncul sebagai pertanyaan yang diajukan oleh umat kepada nabi, menuntut penjelasan atas simbolisme penglihatan yang telah diberikan. Ini adalah titik krusial di mana makna spiritual dan historis dari penglihatan tersebut mulai diungkapkan.
Tuhan kemudian memberikan jawaban yang mendalam melalui Yehezkiel. Dia menjelaskan bahwa tulang-tulang kering melambangkan kaum Israel yang terbuang. Proses penghidupan kembali tulang-tulang tersebut melambangkan pemulihan dan penyatuan kembali umat Allah dari berbagai tempat pembuangan, baik yang terpisah secara fisik maupun spiritual. Penglihatan ini bukan hanya tentang kebangkitan fisik dari kematian, tetapi juga tentang pemulihan identitas nasional dan spiritual mereka di bawah kepemimpinan ilahi.
Lebih jauh lagi, Yehezkiel 37:18 seringkali diinterpretasikan sebagai gambaran dari umat yang terpecah dan kehausan akan penjelasan ilahi. Ketika umat Allah terpecah belah, mereka kehilangan kekuatan dan tujuan mereka. Pertanyaan mereka di ayat ini mencerminkan kerinduan mendalam untuk memahami kehendak Tuhan dan bagaimana mereka dapat kembali bersatu. Tuhan berjanji untuk mengambil tongkat Yehuda dan tongkat Yusuf, dan menggabungkannya menjadi satu tongkat di tangan-Nya. Ini adalah metafora kuat untuk penyatuan kembali Kerajaan Israel yang terpecah belah menjadi satu bangsa yang utuh di bawah satu pemimpin.
Makna Yehezkiel 37:18 dapat diperluas untuk mencakup umat Tuhan di segala zaman. Di dunia yang sering kali terasa terfragmentasi dan terpecah belah, baik secara pribadi maupun kolektif, penglihatan ini menawarkan pesan yang menginspirasi. Ia mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk menyatukan kembali apa yang tampak terpisah dan mati. Pertanyaan umat di ayat ini juga dapat menjadi refleksi bagi kita: apakah kita secara aktif mencari pemahaman yang lebih dalam tentang kehendak Tuhan dalam kehidupan kita dan dalam komunitas kita? Apakah kita rindu akan penyatuan dan pemulihan?
Penglihatan ini menegaskan bahwa meskipun umat Tuhan mungkin mengalami masa-masa sulit, pengasingan, dan bahkan keputusasaan, janji Tuhan untuk pemulihan dan penyatuan tetap teguh. Yehezkiel 37:18 menjadi saksi bisu dari harapan yang tak terhingga, yaitu bahwa Tuhan sanggup membangkitkan kembali apa yang telah mati dan mempersatukan kembali apa yang telah terpecah, membawa umat-Nya kepada kemuliaan dan keutuhan yang direncanakan-Nya. Keindahan warna-warna cerah dan sejuk dalam penglihatan ini, dipadukan dengan kejelasan makna ayat ini, memberikan penghiburan dan kekuatan bagi setiap orang yang merenungkannya.