Ayat Yehezkiel 41:11 memberikan gambaran detail mengenai dimensi dan struktur salah satu bagian dari Bait Allah yang baru, yang divisikan oleh Nabi Yehezkiel. Penggambaran ini bukan hanya sekadar ukuran fisik, melainkan memiliki makna simbolis yang mendalam terkait dengan kehadiran Allah, ketertiban, dan kekudusan-Nya. Bait Allah yang baru ini seringkali diinterpretasikan sebagai gambaran dari gereja, yaitu umat Allah yang hidup, atau bahkan sebagai gambaran Yerusalem surgawi yang akan datang.
Dalam ayat ini, kita menemukan spesifikasi mengenai "pintu-pintu kamar" yang lebarnya adalah sepuluh hasta, sementara dinding luarnya memiliki ketebalan lima hasta. Kemudian, pintu yang menghadap ke pelataran luar juga memiliki lebar sepuluh hasta. Angka-angka ini, terutama sepuluh dan lima, seringkali memiliki makna penting dalam Alkitab. Angka sepuluh bisa melambangkan kelengkapan, kesaksian, atau perintah (seperti Sepuluh Perintah Allah). Angka lima bisa melambangkan kasih karunia atau rahmat. Kombinasi ini menunjukkan sebuah struktur yang dibangun dengan dasar kebenaran dan dihiasi dengan kelimpahan kasih karunia.
Lebar pintu yang sepuluh hasta mengindikasikan keterbukaan dan kemudahan akses. Ini kontras dengan beberapa gambaran bait suci sebelumnya yang memiliki batasan ketat. Bait Allah yang baru ini tampaknya dirancang untuk menjadi tempat yang dapat diakses oleh banyak orang, mencerminkan undangan Allah yang universal. Dinding luar yang tebal lima hasta bisa melambangkan kekuatan perlindungan Ilahi dan keteguhan ajaran-Nya. Ini menunjukkan bahwa di balik keterbukaan yang ada, terdapat fondasi yang kokoh dan aman.
Perluasan dimensi ini juga bisa dilihat sebagai pemenuhan dari janji-janji Allah yang lebih besar dan kehadiran-Nya yang lebih intim di tengah umat-Nya. Bait Allah dalam Perjanjian Lama adalah manifestasi fisik dari hadirat Allah, namun Bait Allah yang baru ini, sebagaimana digambarkan dalam visi Yehezkiel, melambangkan peningkatan dan kemuliaan dari hubungan antara Allah dan manusia. Keteraturan dan presisi dalam pengukuran menunjukkan bahwa segala sesuatu dalam rencana Allah dilakukan dengan sempurna dan sesuai dengan tujuan-Nya.
Memahami Yehezkiel 41:11 membawa kita pada perenungan tentang sifat Bait Allah yang sejati. Baik itu sebagai gambaran gereja, yaitu kumpulan orang percaya yang dipanggil untuk menjadi "rumah" bagi Roh Kudus, maupun sebagai gambaran kemuliaan surgawi, ayat ini menekankan pentingnya ketertiban, kekudusan, keterbukaan, dan perlindungan ilahi. Ini adalah pengingat bahwa Allah membangun umat-Nya dengan prinsip-prinsip yang kekal dan tujuan yang mulia. Struktur yang digambarkan ini adalah manifestasi dari rancangan sempurna Allah untuk mendiami umat-Nya dan menyediakan jalan keselamatan yang terbuka bagi semua.