Yehezkiel 45:25

"Pada bulan yang kelima, pada hari yang keempat belas, pada bulan itu haruslah kamu merayakan Paskah, suatu perayaan bagi TUHAN."
Perayaan Sukacita

Perayaan Paskah dalam Yehezkiel 45:25

Ayat Yehezkiel 45:25 ini merupakan bagian dari instruksi yang diberikan oleh Tuhan kepada nabi Yehezkiel mengenai tata tertib ibadah dan pembagian tanah dalam rancangan Bait Suci yang baru. Ayat ini secara spesifik menetapkan waktu perayaan Paskah, yaitu pada bulan kelima, hari keempat belas. Perayaan Paskah merupakan salah satu momen terpenting dalam kalender keagamaan Israel kuno, yang memperingati pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Paskah bukan hanya sekadar peringatan, tetapi sebuah momen refleksi mendalam atas karya penebusan Tuhan yang luar biasa.

Penetapan waktu ini penting untuk dipahami dalam konteks teologis dan historisnya. Bulan kelima dalam kalender Israel (biasanya Nîsân) adalah waktu di mana peristiwa keluarnya bangsa Israel dari Mesir dirayakan. Perintah untuk merayakannya lagi dalam rancangan Bait Suci yang baru, yang diberikan kepada Yehezkiel saat pembuangan di Babel, menunjukkan bahwa meskipun umat Tuhan berada dalam kondisi sulit dan jauh dari tanah air, perintah dan kenangan akan pembebasan ilahi tetap harus dijaga dan dihormati. Ini menegaskan bahwa identitas umat Tuhan terjalin erat dengan tindakan penyelamatan-Nya di masa lalu.

Makna Simbolis dan Relevansi

Lebih dari sekadar tanggal, perayaan Paskah sebagaimana diuraikan dalam Yehezkiel 45:25 membawa makna simbolis yang kaya. Paskah adalah pengingat akan pengorbanan anak domba yang darahnya menjadi tanda perlindungan bagi umat Israel. Dalam konteks Kristen, peristiwa Paskah ini dipandang sebagai gambaran awal dari pengorbanan Yesus Kristus, Anak Domba Allah, yang menebus dosa umat manusia. Perayaan Paskah, baik dalam tradisi Yahudi maupun Kristen, adalah panggilan untuk mengenang dan menghayati kembali anugerah keselamatan yang telah Tuhan berikan.

Perintah untuk merayakan Paskah ini juga menekankan pentingnya ibadah yang teratur dan disiplin rohani. Tuhan menetapkan waktu dan cara yang spesifik untuk umat-Nya berkumpul dan mengenang karya penyelamatan-Nya. Hal ini mengajarkan kita bahwa menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan memerlukan komitmen, kesadaran, dan partisipasi aktif dalam ibadah. Di tengah kesibukan dan tantangan hidup, peringatan dan perayaan seperti Paskah menjadi pengingat penting akan siapa Tuhan kita, apa yang telah Ia lakukan, dan panggilan-Nya bagi kita untuk hidup dalam kekudusan dan ucapan syukur. Yehezkiel 45:25 mengingatkan kita akan anugerah kebebasan yang telah dianugerahkan Tuhan, dan pentingnya merayakannya dengan penuh hormat dan sukacita.