Yehezkiel 46:7 - Jalan Menuju Kesucian

"Dan bagi mereka yang memberikan persembahan, ia akan memberikan persembahan berupa seekor anak lembu jantan muda sebagai korban penghapus dosa."

KUDUS

Simbol kemurnian dan kedekatan dengan Tuhan

Memahami Makna Yehezkiel 46:7

Kitab Yehezkiel adalah sebuah nubuat yang kaya makna, seringkali menggambarkan visi tentang bait Allah di masa depan, kemuliaan-Nya, serta tuntunan untuk umat-Nya. Ayat 46:7 dari Kitab Yehezkiel ini, meskipun ringkas, memuat pesan teologis yang mendalam mengenai persembahan dan kekudusan di hadapan Tuhan. Ayat ini berbicara tentang "bagi mereka yang memberikan persembahan", mengimplikasikan adanya sebuah tindakan aktif dari umat untuk mendekat kepada Tuhan. Bentuk persembahan yang disebutkan, yaitu "seekor anak lembu jantan muda sebagai korban penghapus dosa," sangatlah signifikan.

Dalam tradisi Perjanjian Lama, korban penghapus dosa adalah bagian integral dari ibadah yang bertujuan untuk memulihkan hubungan antara umat yang berdosa dengan Tuhan yang kudus. Anak lembu jantan dipilih karena kemurniannya dan seringkali digunakan sebagai korban yang bernilai tinggi. Penekanan pada "anak lembu jantan muda" mungkin menyoroti kesegaran dan kesempurnaan persembahan yang dipersembahkan kepada Tuhan. Ini bukanlah persembahan sembarangan, melainkan sebuah pengorbanan yang disengaja dan penuh hormat.

Konteks Ibadah dan Kesucian

Yehezkiel 46 membahas aturan-aturan spesifik mengenai ibadah di pelataran dalam bait Allah pada masa pemulihan. Ayat 7 ini muncul dalam konteks yang lebih luas, di mana ada ketentuan mengenai persembahan yang dipersembahkan oleh raja dan umat. Adanya korban penghapus dosa menunjukkan bahwa meskipun berada di dalam bait yang kudus dan beribadah kepada Tuhan, kesadaran akan dosa tetap ada. Manusia, bahkan dalam keadaan yang paling diberkati sekalipun, memerlukan pengampunan dari Tuhan.

Ayat ini mengajarkan kita tentang pentingnya kesucian dalam setiap aspek ibadah. Persembahan yang dipersembahkan haruslah yang terbaik, tanpa cacat cela, dan dilakukan dengan hati yang tulus. Penggunaan anak lembu jantan sebagai korban penghapus dosa memperkuat konsep bahwa pendamaian dengan Tuhan membutuhkan pengorbanan yang signifikan. Ini adalah gambaran awal dari pengorbanan sempurna yang kelak akan datang melalui Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29).

Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari

Meskipun kita hidup di bawah Perjanjian Baru, prinsip-prinsip yang terkandung dalam Yehezkiel 46:7 tetap relevan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa hubungan kita dengan Tuhan tidak boleh lepas dari kesadaran akan kekudusan-Nya dan kebutuhan kita akan pengampunan. Korban Yesus Kristus di kayu salib telah sekali untuk selamanya menyediakan jalan bagi kita untuk diperdamaikan dengan Bapa. Namun, panggilan untuk hidup kudus tetap ada.

Kesucian yang dimaksud bukan hanya tentang ketiadaan dosa, tetapi juga tentang hidup yang didedikasikan untuk Tuhan. "Persembahan" kita di masa kini dapat berupa waktu, talenta, harta benda, dan terutama hati yang tulus yang kita serahkan kepada-Nya. Kita dipanggil untuk membawa diri kita sebagai "persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah" (Roma 12:1). Seperti anak lembu jantan yang dipersembahkan, hidup kita yang telah ditebus oleh Kristus seharusnya menjadi representasi kesucian dan devosi kepada Tuhan. Yehezkiel 46:7, dengan demikian, menjadi pengingat visual yang kuat akan harga penebusan dan panggilan abadi untuk hidup dalam kekudusan di hadapan Allah yang kudus.

Pelajari lebih lanjut tentang Yehezkiel 46:7