"Dan bagian kota yang terbuang ke utara, yang akan menjadi bagian orang Lewi, lima ribu hasta lebarnya, dan sepuluh ribu hasta panjangnya. Panjangnya delapan belas ribu hasta, dan lebarnya dua puluh ribu hasta."
Kitab Yehezkiel, khususnya pasal 48, menyajikan visi kenabian yang luar biasa tentang tatanan baru Yerusalem dan tanah Israel. Dalam gambaran visioner ini, terungkap sebuah pengaturan wilayah yang sangat terperinci, yang mencakup persembahan kudus untuk kota dan para imamnya. Ayat Yehezkiel 48:18 secara spesifik merinci dimensi dari salah satu bagian tanah yang dialokasikan, sebuah area yang diperuntukkan bagi mereka yang melayani di lingkungan kota kudus tersebut.
Ayat ini menyebutkan sebuah bagian tanah yang lebarnya lima ribu hasta dan panjangnya sepuluh ribu hasta. Pengukuran ini, meskipun spesifik, memberikan gambaran tentang proporsi dan luasnya area yang dimaksudkan untuk mendukung kehidupan dan pelayanan para pelayan yang dipercayakan pada tugas-tugas suci di sekitar kota. Penting untuk dicatat bahwa ini bukan hanya sekadar pembagian tanah secara fisik, tetapi memiliki makna rohani yang mendalam dalam konteks perjanjian dan pemulihan Israel yang digambarkan oleh nabi Yehezkiel.
Bagian yang disebutkan dalam Yehezkiel 48:18 ini adalah bagian dari "persembahan kudus" yang diperuntukkan bagi para Lewi, yang merupakan suku yang bertugas dalam pelayanan di Bait Allah dan dalam berbagai fungsi keagamaan lainnya. Dengan menyediakan tanah yang subur dan luas bagi mereka, hal ini memastikan bahwa para pelayan Tuhan dapat hidup tanpa kekhawatiran materiil, sehingga mereka dapat sepenuhnya mencurahkan diri pada tugas-tugas rohani mereka untuk kepentingan seluruh umat Israel. Ini mencerminkan prinsip bahwa mereka yang melayani mezbah harus hidup dari mezbah, sebuah konsep yang juga ditekankan dalam Perjanjian Baru.
Lebih jauh lagi, deskripsi dimensi dalam Yehezkiel 48:18 menyoroti keteraturan dan keadilan yang akan menjadi ciri dari tatanan ilahi. Tidak ada ruang untuk ketidakpastian atau ketidakadilan dalam pembagian ini. Setiap bagian memiliki ukuran yang ditentukan, yang menunjukkan bahwa Allah merencanakan segalanya dengan teliti dan penuh kasih bagi umat-Nya. Visi ini menjadi sumber pengharapan dan janji bagi umat Israel yang sedang mengalami pembuangan, menandakan bahwa di tengah kesulitan, pemulihan dan pembaharuan yang sempurna sedang menanti.
Dalam konteks yang lebih luas, Yehezkiel 48:18, bersama dengan ayat-ayat lain dalam pasal ini, melukiskan gambaran tentang Kerajaan Allah yang sempurna. Ini adalah gambaran tentang umat yang hidup dalam persekutuan yang erat dengan Tuhan, di mana segala sesuatu ditata sesuai dengan kehendak-Nya, dan di mana setiap individu memiliki tempat dan peranan yang ditetapkan. Persembahan kudus untuk kota dan para pelayannya adalah elemen penting dalam mewujudkan tatanan ilahi ini, memastikan kelancaran ibadah dan keberlangsungan kehidupan rohani komunitas.