Yehezkiel 7:10

"Sudah tiba waktunya, sudah datang harinya! Janganlah bersukacita, dan janganlah menahan tangisan, sebab murka meliputi seluruh penduduknya."
Simbol Keadilan dan Kehancuran

Ayat Yehezkiel 7:10 adalah sebuah pernyataan yang tegas dan menggetarkan hati mengenai akhir dari sesuatu yang besar. Firman Tuhan melalui nabi Yehezkiel ini tidak hanya sekadar ramalan, tetapi sebuah pemberitahuan tentang konsekuensi dari dosa dan kesombongan umat pilihan-Nya pada masa itu. Pernyataan "Sudah tiba waktunya, sudah datang harinya!" menegaskan bahwa masa penundaan telah berakhir. Keadilan ilahi yang telah lama menunggu, kini tiba saatnya untuk ditegakkan. Ini adalah momen yang tidak bisa dihindari, sebuah kepastian yang membawa perubahan dramatis.

Frasa "Janganlah bersukacita, dan janganlah menahan tangisan" menyiratkan kedalaman tragedi yang akan melanda. Sukacita yang selama ini mungkin disandarkan pada kekayaan, kekuatan, atau keamanan palsu, kini harus lenyap. Di sisi lain, larangan untuk menahan tangisan menunjukkan bahwa ada duka yang luar biasa besar yang harus dialami dan diakui. Ini adalah penolakan terhadap kepura-puraan, ajakan untuk menghadapi kenyataan yang pahit dengan segala kesedihan yang menyertainya. Tidak ada ruang untuk kebahagiaan semu ketika murka Tuhan telah tercurah.

Murka yang Meliputi Seluruh Penduduknya

Inti dari pesan ini terletak pada kalimat terakhir: "sebab murka meliputi seluruh penduduknya." Kata "murka" (hebrai: 'ephah) dalam konteks ini merujuk pada hukuman dan penghakiman yang datang dari Tuhan sebagai respons terhadap pemberontakan dan kejahatan yang telah berakar dalam. Ini bukan amarah yang spontan, melainkan respons yang adil terhadap pelanggaran hukum dan pengabaian perjanjian dengan Pencipta..

Penting untuk dicatat bahwa murka ini "meliputi seluruh penduduknya." Ini menunjukkan dampak kolektif dari dosa. Tidak ada seorang pun yang luput dari konsekuensinya, entah itu pemimpin, rakyat biasa, kaya atau miskin, semuanya akan merasakan murka Tuhan. Fenomena ini dapat diartikan sebagai kehancuran total yang menimpa Yerusalem dan Kerajaan Yehuda. Invasi asing, pembuangan, dan kehancuran kota adalah manifestasi dari murka ilahi ini..

Pelajaran untuk Masa Kini

Meskipun ayat ini berasal dari konteks sejarah kuno, pesannya tetap relevan. Ayat Yehezkiel 7:10 mengingatkan kita bahwa Tuhan adalah Tuhan yang kudus dan adil. Dosa tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ada konsekuensi yang harus dihadapi, baik secara pribadi maupun kolektif. Ayat ini juga mengajarkan pentingnya kesadaran akan waktu dan musim yang ditetapkan Tuhan. Ada waktu untuk pertobatan, ada waktu untuk penghakiman.

Dalam kehidupan modern, kita mungkin tidak menghadapi ancaman invasi militer seperti umat Yehuda, namun prinsip keadilan ilahi tetap berlaku. Perilaku yang merusak, ketidakpedulian terhadap sesama, atau kesombongan diri dapat membawa konsekuensi negatif dalam hidup kita. Pesan Yehezkiel 7:10 seharusnya mendorong kita untuk hidup dengan kesadaran akan kekudusan Tuhan, menghargai anugerah waktu yang diberikan untuk berbuat baik, dan senantiasa mencari keadilan serta kebenaran-Nya.