Yehezkiel 7:20

"Dan mereka akan menaruh perhiasan kebanggaan mereka, emas dan perak yang telah mereka buat, menjadi patung-patung keji, yang mengerikan dan menjijikkan."

Simbol kehancuran harta benda menjadi ilah palsu Harta Berubah Jadi Ilah Ilah Palsu

Ayat Yehezkiel 7:20 menggambarkan sebuah pemandangan yang sangat menyedihkan dan penuh ironi. Bangsa Israel, yang seharusnya menyembah satu Tuhan yang benar, telah terjerumus ke dalam kemerosotan spiritual yang mendalam. Mereka mengalihkan fokus dan pengorbanan mereka dari Sang Pencipta kepada benda-benda mati yang mereka ciptakan sendiri. Frasa "perhiasan kebanggaan mereka, emas dan perak" menunjukkan betapa berharganya harta benda duniawi bagi mereka. Emas dan perak, simbol kekayaan dan kemakmuran, menjadi objek kekaguman dan bahkan penyembahan.

Namun, ayat ini juga menyoroti bagaimana kekayaan dan kemakmuran itu sendiri dapat menjadi jebakan yang mematikan bagi iman. Ketika manusia terlalu mengagungkan materi, ia cenderung melupakan sumber segala berkat. Keindahan dan kilau perhiasan, yang seharusnya menjadi tanda kemurahan Tuhan, malah diperlakukan sebagai sumber keselamatan dan kekuatan. Ironisnya, apa yang mereka anggap sebagai sumber kebanggaan dan keamanan justru menjadi sumber malapetaka.

Kata "patung-patung keji, yang mengerikan dan menjijikkan" menggambarkan realitas spiritual dari penyembahan berhala. Patung-patung ini, yang dibuat dari emas dan perak murni, tidak lain adalah perwujudan keserakahan dan ketidaksetiaan. Di mata Tuhan, perbuatan ini bukan hanya keliru secara teologis, tetapi juga menjijikkan dan mengerikan. Harta benda yang seharusnya digunakan untuk kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan sesama, kini disalahgunakan untuk menciptakan ilah palsu yang tidak memiliki kekuatan apa pun.

Gambaran ini adalah peringatan keras bagi setiap zaman, termasuk zaman modern kita. Dalam masyarakat yang seringkali sangat menekankan kesuksesan materi dan kepemilikan, kita bisa saja tergoda untuk menjadikan kekayaan sebagai tujuan utama hidup. Kita mungkin tanpa sadar mengagungkan akumulasi harta dan pencapaian duniawi melebihi nilai-nilai spiritual. Yehezkiel 7:20 mengingatkan kita bahwa harta benda, meskipun berharga di dunia, dapat menjadi sumber kehancuran spiritual jika ia menggantikan tempat Tuhan dalam hati kita. Perhiasan kebanggaan kita bisa saja berubah menjadi patung keji yang memisahkan kita dari kasih dan berkat ilahi.

Penting untuk merenungkan makna ayat ini dalam konteks pribadi. Apakah ada "perhiasan kebanggaan" dalam hidup kita yang telah mengambil alih kedudukan Tuhan? Apakah kita lebih mengagumi pencapaian materi, status sosial, atau aset fisik daripada hubungan kita dengan Sang Pencipta? Peringatan dalam Yehezkiel 7:20 sangat relevan: jangan sampai apa yang kita anggap sebagai sumber kebahagiaan dan kebanggaan justru menjadi akar dari kejatuhan spiritual kita.