Yehezkiel 7:7 - Keadilan Illahi Menjelang

"Telah sampai ajalnya, telah tiba waktunya; janganlah bersukacita, janganlah bersorak-sorai, sebab hukuman datang atasmu."

Ayat Yehezkiel 7:7 merupakan seruan peringatan yang kuat dari Nabi Yehezkiel kepada bangsa Israel. Ayat ini tidak hanya sekadar ramalan, tetapi sebuah pengumuman tegas mengenai datangnya penghakiman ilahi yang tak terelakkan. Dalam konteks sejarahnya, ayat ini diucapkan pada masa ketika dosa dan ketidaktaatan Israel telah mencapai puncaknya. Perzinahan rohani, penyembahan berhala, dan ketidakadilan sosial telah merajalela, membuat bangsa itu kehilangan perkenanan Tuhan. Peringatan ini adalah suara Tuhan yang mengingatkan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, dan waktu untuk pertobatan yang tulus telah berakhir.

Makna dari ayat ini jauh melampaui sekadar peristiwa historis. Yehezkiel 7:7 berbicara tentang prinsip universal keadilan Tuhan. Ia adalah Tuhan yang kudus dan adil, yang tidak dapat mentolerir dosa tanpa konsekuensi. Meskipun Tuhan itu penuh kasih dan pengampunan, ada kalanya kesabaran-Nya akan habis ketika manusia terus menerus menolak jalan-Nya. "Telah sampai ajalnya, telah tiba waktunya" adalah penegasan bahwa ada batas kesabaran ilahi. Ini bukan tentang kemarahan semata, tetapi tentang realitas keadilan-Nya yang sempurna.

Seruan "janganlah bersukacita, janganlah bersorak-sorai" menekankan betapa seriusnya situasi yang dihadapi. Kebahagiaan dan perayaan yang sembrono adalah sikap yang tidak pantas ketika murka Tuhan akan dinyatakan. Alih-alih merayakan atau menganggap remeh, seharusnya ada kesadaran akan kesalahan yang telah diperbuat dan kekaguman akan kebesaran serta keadilan Tuhan yang akan bertindak. Ini adalah momen untuk refleksi yang mendalam, pengakuan dosa, dan permohonan ampun yang tulus, meskipun dalam ayat ini, waktu untuk itu tampaknya telah lewat.

Pesan Yehezkiel 7:7 juga mengajarkan pentingnya mengantisipasi kedatangan Tuhan. Baik dalam konteks penghakiman historis maupun dalam pengertian eskatologis (akhir zaman), firman ini mengingatkan bahwa hari pertanggungjawaban akan tiba. Bagi orang percaya, ini adalah panggilan untuk hidup dengan waspada, selalu mempersiapkan diri, dan tidak pernah meremehkan kesucian dan keadilan Tuhan. Keadilan Illahi bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dihormati. Ia adalah cerminan karakter Tuhan yang sempurna.

Terakhir, ayat ini bisa menjadi pengingat bahwa waktu selalu bergerak maju menuju suatu tujuan. Bagi umat Tuhan, tujuan itu adalah pemulihan dan penyempurnaan. Namun, sebelum pemulihan penuh terjadi, ada kalanya keadilan harus ditegakkan. Yehezkiel 7:7 adalah suara kebenaran yang mengingatkan kita untuk tidak pernah main-main dengan kesucian Tuhan dan untuk selalu hidup dalam kesadaran akan kedaulatan-Nya. Pesan ini, meskipun keras, pada akhirnya bertujuan untuk membawa kesadaran dan pemulihan, walau melalui proses yang menyakitkan.