Yeremia 18:11

"Oleh sebab itu, katakanlah: Beginilah firman TUHAN: Lihatlah, Aku membentuk bencana terhadap kamu dan merancang suatu rancangan terhadap kamu. Baiklah, masing-masing kamu berbalik dari jalannya yang jahat, dan perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu."

Jalan Lurus & Perbuatan Baik

Ilustrasi tentang perubahan arah menuju kebaikan.

Firman Tuhan dalam Yeremia 18:11 memberikan sebuah peringatan sekaligus tawaran kesempatan yang luar biasa bagi bangsa Israel pada masanya, dan relevan bagi kita semua di zaman sekarang. Ayat ini datang dari nabi Yeremia yang diutus Tuhan untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat-Nya yang telah menyimpang dari jalan kebenaran. Tuhan, dengan kasih dan keadilan-Nya, melihat kehancuran yang akan datang jika mereka terus berjalan dalam kegelapan perbuatan mereka.

Tuhan menyatakan, "Lihatlah, Aku membentuk bencana terhadap kamu dan merancang suatu rancangan terhadap kamu." Pernyataan ini bukanlah ancaman kosong, melainkan sebuah realitas yang timbul dari konsekuensi dosa. Tuhan tidak menciptakan kejahatan, tetapi ketika manusia memilih untuk memberontak dan berbuat dosa, mereka mengundang murka dan ketidaksetujuan Tuhan yang berujung pada malapetaka. Rancangan Tuhan dalam konteks ini adalah reaksi terhadap ketidaktaatan umat-Nya. Ini adalah gambaran tentang bagaimana setiap tindakan memiliki konsekuensi yang tak terhindarkan.

Namun, keindahan dari firman Tuhan adalah bahwa Dia selalu menawarkan jalan keluar, selalu memberikan kesempatan untuk penebusan. Bagian kedua dari ayat ini adalah inti dari harapan: "Baiklah, masing-masing kamu berbalik dari jalannya yang jahat, dan perbaikilah tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu." Ini adalah panggilan yang jelas untuk pertobatan dan perubahan diri. Tuhan tidak ingin melihat umat-Nya binasa. Keinginan-Nya adalah agar mereka kembali kepada-Nya, meninggalkan segala bentuk kejahatan yang telah mereka lakukan.

Kata "berbalik" dalam bahasa Ibrani menyiratkan sebuah perubahan arah yang radikal. Bukan sekadar perbaikan kecil atau sedikit penyesuaian, tetapi sebuah putaran balik 180 derajat dari jalan yang salah menuju jalan yang benar. "Jalan yang jahat" mencakup segala bentuk ketidaktaatan terhadap hukum Tuhan, penyembahan berhala, ketidakadilan, penindasan terhadap sesama, dan kesombongan hati. Semua ini adalah perbuatan yang menjauhkan manusia dari sumber kehidupan dan kebaikan.

Selanjutnya, Tuhan memerintahkan agar mereka "memperbaiki tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu." Ini menekankan bahwa pertobatan sejati harus terlihat dalam tindakan nyata. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Perubahan hati harus memanifestasikan diri dalam cara hidup kita sehari-hari. Perbaikan tingkah laku berarti memperbaiki hubungan dengan Tuhan, memperbaiki cara kita berinteraksi dengan orang lain, dan memperbaiki moralitas pribadi kita. Perbuatan-perbuatan kita harus mencerminkan kebenaran dan kasih Tuhan.

Yeremia 18:11 mengajarkan prinsip fundamental bahwa Tuhan itu adil. Dia memberikan peringatan, Dia menawarkan belas kasihan, tetapi Dia juga mengharapkan tanggung jawab dari manusia. Pilihan ada di tangan kita. Kita dapat terus berjalan di jalan yang menuju kehancuran, atau kita dapat memilih untuk berbalik kepada Tuhan, memperbaiki cara hidup kita, dan menerima berkat-Nya. Ini adalah pesan yang senantiasa relevan: perubahan dimulai dari keputusan pribadi untuk meninggalkan yang jahat dan memilih untuk berbuat baik, sesuai dengan kehendak Tuhan. Melalui pertobatan dan perbaikan diri, kita dapat menemukan jalan yang lurus dan menyenangkan hati Tuhan.