Yeremia 20:12

"TUHAN semesta alam menguji orang benar, menyelidiki hati dan pikiran. Biarlah aku melihat pembalasan-Mu atas mereka, sebab kepada-Mulah kubuka perkaraku."
Simbol mata yang melihat dengan hati

Ayat Yeremia 20:12 adalah sebuah deklarasi iman yang kuat di tengah pergumulan. Nabi Yeremia, yang seringkali menghadapi penolakan, aniaya, dan kesedihan mendalam karena pesan kenabiannya, menemukan kekuatan dalam keyakinannya kepada Tuhan. Ia menyadari bahwa di balik setiap kesulitan, ada kuasa ilahi yang menguji dan mengawasi. Frasa "TUHAN semesta alam menguji orang benar, menyelidiki hati dan pikiran" menunjukkan pemahaman Yeremia tentang sifat Tuhan yang mahatahu dan adil. Ini bukan ujian untuk menjatuhkan, melainkan untuk memurnikan dan mengkonfirmasi integritas hamba-Nya.

Di tengah tekanan yang luar biasa, Yeremia tidak larut dalam keputusasaan. Sebaliknya, ia memusatkan pandangannya pada keadilan Tuhan. Ungkapan "Biarlah aku melihat pembalasan-Mu atas mereka" bukanlah seruan balas dendam pribadi, melainkan pengakuan bahwa Tuhanlah hakim yang adil. Yeremia percaya bahwa Tuhan akan bertindak sesuai kebenaran-Nya terhadap mereka yang menentang firman-Nya dan menyakiti hamba-Nya. Keadilan ilahi ini menjadi sumber ketenangan dan harapan baginya.

Lebih mendalam lagi, Yeremia menyatakan, "sebab kepada-Mulah kubuka perkaraku." Ini adalah inti dari kekuatan spiritual yang ia miliki. Dalam kesendirian dan penderitaannya, ia tidak menyimpan bebannya sendiri. Ia membawa segala sesuatu – ketakutan, kekecewaan, bahkan keinginan akan keadilan – langsung kepada Tuhan. Ini adalah tindakan penyerahan diri yang total, sebuah pengakuan bahwa Tuhan adalah tempat perlindungannya yang paling aman dan pendengar doanya yang paling setia. Keintiman dengan Tuhan inilah yang memberinya daya tahan.

Bagi kita di zaman modern, Yeremia 20:12 menawarkan sebuah perspektif yang penting. Hidup seringkali membawa tantangan yang terasa berat. Kita mungkin menghadapi situasi di mana kita merasa tidak adil, di mana usaha kita tampaknya tidak dihargai, atau di mana kita menghadapi oposisi. Dalam momen-momen seperti itu, penting untuk mengingat bahwa Tuhan melihat semuanya. Dia menguji, Dia memahami, dan Dia peduli terhadap hati kita.

Mengikuti teladan Yeremia, kita diajak untuk tidak memendam beban kita. "Membuka perkara" kepada Tuhan berarti berdoa dengan jujur, mengungkapkan perasaan kita, dan mempercayakan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya yang mahakuasa. Ini adalah prinsip kepercayaan mutlak kepada Tuhan, bahkan ketika kita tidak memahami jalannya. Ketika kita secara konsisten membawa pergumulan kita kepada Tuhan, kita akan menemukan kekuatan yang baru, ketenangan batin, dan keyakinan bahwa keadilan serta penyertaan-Nya akan selalu menyertai kita. Yeremia 20:12 mengingatkan kita bahwa dalam hubungan yang dalam dengan Tuhan, kita akan selalu memiliki sumber kekuatan sejati yang tak terbatas.