Yeremia 21:11

"Dan tentang keluarga raja Yehuda katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai rumah Daud! Beginilah firman TUHAN: Lakukanlah hukum setiap pagi dan lepaskanlah orang yang dirampas dari tangan penindas, supaya murka-Ku jangan menjadi api karena kelalimanmu, dan supaya jangan ada yang memadamkan, karena tidak ada yang menjaganya."

Simbol Keadilan dan Cahaya ADIL TERANG

Ayat Yeremia 21:11 merupakan seruan profetik yang sangat penting, ditujukan kepada keluarga raja Yehuda dan seluruh keturunan Daud. Pesan ini datang pada masa yang krusial, di mana bangsa Israel tengah menghadapi ancaman dan cobaan yang berat. Nabi Yeremia, melalui firman Tuhan, menyampaikan sebuah instruksi yang jelas mengenai bagaimana seharusnya pemimpin dan kerajaan ini bertindak demi menghindari murka ilahi.

Inti dari seruan ini adalah penekanan pada keadilan dan kebenaran. Tuhan memerintahkan agar hukum ditegakkan, bukan hanya pada waktu-waktu tertentu, tetapi "setiap pagi." Ini menunjukkan pentingnya konsistensi dan kesigapan dalam menegakkan prinsip-prinsip keadilan. "Setiap pagi" menyiratkan sebuah permulaan yang baru, sebuah kesempatan untuk melakukan yang benar, dan sebuah komitmen yang berkelanjutan untuk tidak menyimpang dari jalan kebenaran.

Lebih lanjut, firman Tuhan menekankan tindakan konkret dalam menegakkan keadilan: "lepaskanlah orang yang dirampas dari tangan penindas." Ini adalah panggilan untuk melindungi yang lemah, yang tertindas, dan yang menjadi korban ketidakadilan. Dalam konteks sosial dan politik saat itu, ini bisa berarti membebaskan budak yang diperbudak secara tidak sah, mengembalikan harta yang dirampas, atau menghentikan praktik-praktik eksploitatif. Tuhan tidak hanya menginginkan niat baik, tetapi juga perbuatan nyata yang mencerminkan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang paling rentan.

Peringatan Tuhan sangat serius: "supaya murka-Ku jangan menjadi api karena kelalimanmu, dan supaya jangan ada yang memadamkan, karena tidak ada yang menjaganya." Kelaliman, yaitu ketidakadilan dan kejahatan, dapat membangkitkan murka Tuhan yang dahsyat. Murka ini digambarkan sebagai api yang tidak dapat dipadamkan, sebuah metafora untuk kehancuran total dan hukuman yang tak terhindarkan. Tuhan ingin menyelamatkan umat-Nya dari bencana ini, tetapi keselamatan itu bergantung pada respons mereka terhadap firman-Nya.

Pesan Yeremia 21:11 tetap relevan hingga kini. Ia mengingatkan kita bahwa kepemimpinan yang sejati selalu bersandar pada keadilan dan kepedulian terhadap yang tertindas. Keadilan bukanlah sekadar konsep abstrak, melainkan tindakan nyata yang harus diupayakan setiap saat. Ketika pemimpin dan masyarakat mengabaikan keadilan, mereka membuka diri terhadap konsekuensi yang serius. Sebaliknya, ketika keadilan ditegakkan dan kaum lemah dilindungi, kedamaian dan berkat Tuhan dapat mengalir. Ayat ini mengajak kita untuk merefleksikan tindakan kita, baik secara pribadi maupun kolektif, dan memastikan bahwa kita hidup sesuai dengan standar kebenaran ilahi.