Yeremia 25:21

"Dan juga kepada semua raja-raja Edom, dan kepada semua raja-raja Moab, dan kepada semua raja-raja bani Amon, dan kepada semua raja-raja segala pulau di laut."

Konteks Ayat Suci: Ramalan Penghakiman Ilahi

Ayat Yeremia 25:21 merupakan bagian dari nubuatan yang lebih luas yang disampaikan oleh Nabi Yeremia. Bab 25 Kitab Yeremia berisi sebuah ramalan penghakiman ilahi yang ditujukan tidak hanya kepada bangsa Yehuda yang telah murtad, tetapi juga kepada berbagai bangsa di sekitarnya. Dalam konteks ini, ayat 21 secara spesifik menyebutkan serangkaian kerajaan yang akan mengalami hukuman dari Allah. Bangsa-bangsa seperti Edom, Moab, dan bani Amon, serta "segala raja-raja segala pulau di laut" (yang sering diinterpretasikan merujuk pada bangsa-bangsa di pesisir Fenisia dan wilayah sekitarnya), semuanya disebutkan sebagai penerima murka ilahi.

Nubuatan ini disampaikan pada masa pemerintahan Raja Yoyakim dari Yehuda. Bangsa Yehuda telah berulang kali mengabaikan peringatan-peringatan Allah dan terus berbuat dosa serta menyembah berhala. Akibatnya, Allah melalui Yeremia memperingatkan mereka akan pembuangan yang akan datang dan kehancuran yang akan menimpa mereka. Namun, penghakiman ini tidak hanya berhenti pada Yehuda. Sebagaimana tertulis dalam Yeremia 25:15-29, Allah akan menggunakan bangsa Babel sebagai alat penghakiman-Nya atas berbagai bangsa, termasuk tetangga-tetangga Yehuda yang sering kali memusuhi atau mengejek mereka.

Makna Simbolis dan Pelajaran

Penyebutan spesifik mengenai kerajaan-kerajaan seperti Edom, Moab, dan bani Amon memiliki makna historis dan simbolis. Bangsa-bangsa ini memiliki hubungan genealogis dengan bangsa Israel, namun sering kali menampilkan permusuhan dan ketidakpedulian terhadap penderitaan umat Allah. Penghakiman yang dinyatakan terhadap mereka menegaskan kedaulatan Allah atas seluruh bumi dan bahwa tidak ada bangsa yang dapat lepas dari konsekuensi dosa dan ketidaktaatan terhadap Pencipta.

Frasa "segala raja-raja segala pulau di laut" juga menunjukkan jangkauan universal dari kuasa dan penghakiman Allah. Ini menandakan bahwa pengaruh dan kekuasaan Allah tidak terbatas pada satu wilayah geografis saja, melainkan meluas hingga ke pelosok bumi yang diketahui pada masa itu. Kehidupan rohani di masa lalu sering kali terfokus pada satu komunitas atau bangsa, namun nubuatan ini mengingatkan bahwa Allah peduli terhadap semua bangsa dan memegang pertanggungjawaban moral atas tindakan setiap bangsa di hadapan-Nya.

Lebih jauh lagi, ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hubungan yang baik dengan sesama, terutama dengan saudara seiman. Kisah-kisah dalam Kitab Suci sering kali menunjukkan bagaimana permusuhan antar bangsa justru membawa malapetaka. Sebaliknya, ketika sebuah bangsa hidup dalam kebenaran dan keadilan, mereka dapat menjadi berkat bagi bangsa lain.

Sebagai penutup, Yeremia 25:21 mengajarkan kita tentang keadilan ilahi yang mencakup seluruh dunia. Allah tidak pilih kasih. Ia akan meminta pertanggungjawaban dari setiap individu dan setiap bangsa atas pilihan-pilihan mereka. Bagi orang percaya hari ini, ayat ini bisa menjadi pengingat untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah, bukan hanya sebagai individu, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan masyarakat dan bangsa di sekitar kita, serta mendoakan agar keadilan dan kebenaran Allah dinyatakan di seluruh bumi. Anda dapat membaca lebih lanjut tentang nubuatan Yeremia di Alkitab SABDA.