Yeremia 25:23

Tentang Edom, tentang Teaman, tentang Bozra, tentang segala tempat di Moab, tentang segala tempat di tanah Kanaan, tentang Tirus, tentang Sidon, dan tentang semua pantai laut di Tirus dan Sidon, dan tentang segala pantai laut di Tanah Kanaan, dan tentang Dizim, tentang Moab, dan tentang orang-orang Amon.
(Terjemahan Baru)

Kitab Yeremia dipenuhi dengan nubuat-nubuat yang sering kali berat dan penuh peringatan, namun di dalamnya juga tersimpan pesan keadilan dan harapan ilahi. Salah satu bagian yang menarik perhatian adalah Yeremia 25:23. Ayat ini, meskipun tampak seperti daftar panjang nama-nama tempat dan bangsa, sebenarnya menyampaikan sebuah inti pesan yang signifikan mengenai bagaimana Allah melihat bangsa-bangsa dan tindakan mereka. Perlu diperhatikan bahwa terjemahan yang beredar bisa sedikit bervariasi, namun esensi dari ayat ini tetaplah sama: Allah mengawasi dan akan menghakimi semua bangsa, bukan hanya Israel.

Dalam konteks pasal 25 kitab Yeremia, nabi diutus untuk menyampaikan firman Tuhan kepada seluruh Yehuda dan Yerusalem, serta seluruh tanah Yehuda, Mesir, Tirus, Sidon, dan semua bangsa di sekelilingnya. Pesan utamanya adalah mengenai penghukuman yang akan datang atas dosa dan ketidaktaatan bangsa-bangsa, termasuk umat pilihan-Nya sendiri. Yeremia 25:23 secara spesifik menyebutkan serangkaian bangsa dan wilayah, mulai dari Edom yang merupakan keturunan Esau, tetangga dekat Israel, hingga bangsa-bangsa lain seperti Moab, Amon, Filistin, Tirus, dan Sidon, yang sering kali memiliki hubungan yang kompleks dengan Israel, baik itu permusuhan, perdagangan, maupun pengaruh budaya.

Penyebutan detail nama-nama tempat dan bangsa ini menunjukkan keuniversalan dari kedaulatan Allah. Dia bukan hanya Tuhan bagi Israel, tetapi juga Pencipta dan Penguasa atas seluruh bumi. Setiap bangsa, dengan segala kebudayaan, kekuatan, dan kejahatannya, berada di bawah pengawasan-Nya. Penegasan ini penting karena sering kali bangsa-bangsa kuno cenderung meyakini dewa-dewa mereka hanya berkuasa atas wilayah mereka sendiri. Namun, nabi Yeremia menegaskan bahwa Elohim Israel adalah yang Mahakuasa, yang menuntut pertanggungjawaban dari semua manusia.

Dalam konteks yang lebih luas, pesan di Yeremia 25:23 mengingatkan kita bahwa tidak ada bangsa yang dapat bersembunyi dari keadilan ilahi. Korupsi, penindasan, penyembahan berhala, dan segala bentuk kejahatan tidak akan luput dari perhatian Tuhan. Sebaliknya, kehancuran dan penghakiman yang dinubuatkan bagi bangsa-bangsa ini adalah konsekuensi dari pilihan-pilihan mereka sendiri. Ini adalah peringatan yang kuat tentang pentingnya kebenaran dan keadilan dalam hubungan antar bangsa.

Meskipun pasal ini banyak berbicara tentang penghukuman, penting untuk diingat bahwa di dalam Kitab Yeremia, ada juga janji-janji pemulihan dan harapan masa depan. Pesan penghakiman sering kali berfungsi sebagai pemurnian, sebuah proses yang diperlukan sebelum penebusan dapat terjadi. Dalam pengertian ini, Yeremia 25:23 bukan hanya sekadar daftar hukuman, tetapi juga pengingat bahwa Allah secara aktif terlibat dalam urusan dunia, menegakkan standar moral-Nya, dan pada akhirnya, membawa umat-Nya ke dalam rancangan keselamatan-Nya. Pesan ini mengajak kita untuk merenungkan dampak tindakan kolektif kita sebagai bangsa dan mengakui bahwa setiap perbuatan memiliki konsekuensi di hadapan Pencipta kita.

Penghakiman & Keadilan Ilahi Edom Moab Tirus Sidon

Ilustrasi visualisasi pesan Yeremia 25:23 tentang cakupan firman Tuhan atas bangsa-bangsa.