Y 28:7

Yeremia 28:7 - Mengenali Nubuat Sejati

"Tetapi cobalah dengarkan perkataan ini, yang kuucapkan di telingamu dan di telinga seluruh umat itu, untuk kebaikanmu: Nabi-nabi dari dahulu kala, yang mendahului aku dan engkau, mereka bernubuat tentang perang, malapetaka dan penyakit sampar terhadap banyak negeri dan terhadap kerajaan-kerajaan besar."

Firman Tuhan dalam Yeremia 28:7 adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya membedakan suara nubuat yang benar dari yang palsu. Ayat ini muncul dalam konteks di mana Nabi Yeremia berhadapan dengan nabi palsu, Hananya, yang menyampaikan pesan kedamaian palsu dan harapan yang menyesatkan. Yeremia diminta untuk menyampaikan kebenaran, bahkan ketika kebenaran itu mungkin tidak populer atau bertentangan dengan keinginan hati banyak orang.

Konteks historis ini memberikan pelajaran yang relevan bagi kita saat ini. Di tengah arus informasi yang begitu deras, tantangan untuk mengidentifikasi kebenaran menjadi semakin kompleks. Seringkali, pesan-pesan yang terdengar paling meyakinkan atau yang paling selaras dengan keinginan kita adalah pesan yang justru menyesatkan. Yeremia 28:7 mengingatkan kita bahwa nabi-nabi sejati di masa lalu pun seringkali menyampaikan berita yang sulit, termasuk peringatan tentang hukuman, malapetaka, dan peperangan. Ini bukanlah tentang menyebarkan ketakutan, melainkan tentang menyampaikan kebenaran ilahi yang bertujuan untuk kebaikan jangka panjang umat Tuhan.

Ayat ini menekankan bahwa nabi sejati tidak akan selalu memberikan berita yang menyenangkan. Sebaliknya, mereka berbicara kebenaran apa adanya, bahkan jika itu berarti menyampaikan peringatan tentang konsekuensi dari ketidaktaatan atau dosa. Pesan yang disampaikan oleh Yeremia, sesuai dengan ayat ini, adalah untuk kebaikan umat. Kebaikan dalam perspektif ilahi seringkali berarti membawa seseorang kepada pertobatan, pemulihan, dan akhirnya kedamaian yang sejati, meskipun jalan menuju ke sana mungkin penuh dengan tantangan.

Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kehidupan kita? Pertama, kita harus menguji setiap pesan nubuat atau nasihat spiritual dengan Firman Tuhan. Alkitab adalah standar kebenaran kita. Jika sebuah pesan bertentangan dengan ajaran Alkitab, maka itu harus ditolak. Kedua, perhatikan buahnya. Nabi sejati akan menghasilkan buah Roh yang positif dalam kehidupan mereka dan dalam kehidupan orang-orang yang mereka layani. Sebaliknya, nabi palsu seringkali menghasilkan perpecahan, kebingungan, dan buah-buah kedagingan.

Selanjutnya, Yeremia 28:7 menyiratkan bahwa pesan nubuat yang sejati akan selalu mengarah pada kebaikan yang lebih besar, meskipun mungkin melalui kesulitan. Pesan-pesan yang hanya memberikan hiburan tanpa mendorong pertobatan atau pertumbuhan rohani patut dicurigai. Penting untuk memiliki kebijaksanaan dan hikmat dari Tuhan untuk membedakan antara kata-kata yang membangun dan kata-kata yang merusak. Memang benar, nabi-nabi sejati dalam sejarah seringkali dipandang tidak populer karena mereka berani berbicara kebenaran yang sulit.

Pada akhirnya, Yeremia 28:7 adalah panggilan untuk kewaspadaan rohani. Kita diingatkan untuk tidak mudah terpancing oleh janji-janji kemudahan atau kesuksesan semata, tetapi untuk mencari kebenaran yang memerdekakan dan mengarahkan kita kepada hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan. Dengan hati yang terbuka dan pikiran yang kritis, kita dapat lebih baik membedakan nubuat sejati dari gertakan palsu, dan pada akhirnya, berjalan dalam kebenaran Tuhan.