Yeremia 42:2

"Dan berbicaralah kamu kepada Nabi Yeremia bin Hilkhia, kepada hamba-Ku itu, dan biarlah ia menyatakan kepada kami segala yang diperintahkan TUHAN, Allah kami, kepada-Nya, supaya aku dan seluruh umat-Mu dan semua orang yang tinggal di sekeliling kami mendengar."
Ilustrasi orang-orang berdoa dan Nabi Yeremia mendengarkan Yeremia Orang 1 Orang 2 Doa Dengarkan
Ilustrasi orang-orang mencari petunjuk ilahi dari Nabi Yeremia.

Ayat Yeremia 42:2 mencatat sebuah momen krusial dalam sejarah umat Tuhan. Setelah kehancuran Yerusalem dan pengasingan sebagian penduduknya, sekelompok pemimpin bangsa datang kepada Nabi Yeremia. Permintaan mereka tulus dan penuh harapan: mereka ingin mendengar apa yang Tuhan katakan mengenai masa depan mereka. Mereka tidak meminta janji kesuksesan atau kemudahan, melainkan petunjuk ilahi. Ini adalah ciri khas doa yang benar, yaitu kerinduan untuk tunduk pada kehendak Tuhan, apa pun itu.

Permohonan ini menunjukkan pengakuan akan otoritas Tuhan atas kehidupan mereka. Meskipun mereka telah mengalami penderitaan yang hebat akibat ketidaktaatan mereka di masa lalu, mereka menyadari bahwa hanya Tuhan yang memiliki hikmat dan kuasa untuk menunjukkan jalan keluar. Mereka datang kepada hamba Tuhan, Yeremia, bukan sebagai perantara yang memiliki kekuatan sendiri, tetapi sebagai saluran komunikasi Tuhan. Hal ini menekankan pentingnya memiliki pemimpin rohani yang dekat dengan Tuhan dan dapat menyampaikan firman-Nya dengan setia.

Perkataan "biarlah ia menyatakan kepada kami segala yang diperintahkan TUHAN, Allah kami, kepada-Nya" adalah inti dari kerinduan spiritual. Ini bukan sekadar rasa ingin tahu, melainkan sebuah kebutuhan mendasar untuk mendapatkan arah dan kepastian dari sumber yang tertinggi. Dalam konteks hidup yang penuh ketidakpastian dan tantangan, mencari petunjuk dari Tuhan adalah langkah bijak. Seringkali, di tengah kesulitan, manusia cenderung mencari solusi dari sumber yang tampak, namun melupakan sumber segala solusi, yaitu Tuhan sendiri.

Permintaan ini juga dilakukan secara kolektif: "aku dan seluruh umat-Mu dan semua orang yang tinggal di sekeliling kami mendengar." Ini menunjukkan kesadaran bahwa keputusan yang akan diambil akan berdampak pada seluruh komunitas. Doa dan pencarian petunjuk ilahi seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya urusan pribadi. Ketika sebuah komunitas berdoa dan mencari kehendak Tuhan bersama-sama, ada kekuatan dan kesatuan yang lebih besar dalam menghadapi masa depan. Keputusan yang didasarkan pada firman Tuhan akan membawa berkat dan pemeliharaan bagi seluruh umat.

Kisah ini menjadi pengingat bagi kita untuk selalu mendekat kepada Tuhan, terutama di saat-saat genting. Sama seperti para pemimpin itu, kita dipanggil untuk membawa pertanyaan, keraguan, dan harapan kita kepada Tuhan melalui doa. Kita perlu menemukan orang-orang yang dapat dipercaya untuk membimbing kita dalam mendengarkan suara-Nya, entah itu melalui firman Tuhan, nasihat rohani, atau bisikan Roh Kudus. Kehidupan yang diarahkan oleh Tuhan adalah kehidupan yang aman dan penuh makna, seperti yang diinginkan oleh mereka yang datang kepada Yeremia.