Yeremia 44:28

"Maka akan nyata, bahwa Akulah TUHAN, yang berkata-kata kepadamu, dan bukanlah mereka."

Janji

Ayat Yeremia 44:28 adalah sebuah pernyataan profetik yang kuat dari Nabi Yeremia kepada umat Israel yang melarikan diri ke Mesir, menolak mendengarkan perkataan Tuhan yang telah disampaikan melalui para nabi-Nya. Dalam konteks ini, Tuhan berfirman melalui Yeremia bahwa akan datang penghukuman yang dahsyat bagi mereka yang keras kepala dan memilih untuk menyembah dewa-dewi asing daripada mengikuti kehendak-Nya. Ayat ini menegaskan bahwa janji dan ancaman Tuhan adalah nyata, dan bahwa Dia adalah sumber dari perkataan yang benar, bukan para pemimpin atau para nabi palsu yang menyesatkan mereka.

Penegasan ini sangat krusial. Umat Israel yang melarikan diri ke Mesir telah mengambil keputusan yang bertentangan dengan perintah Tuhan. Mereka lebih memilih keamanan yang mereka kira dapat diperoleh dari bersekutu dengan bangsa lain atau mengikuti praktik-praktik penyembahan berhala yang sudah merajalela di Mesir. Yeremia, atas nama Tuhan, telah memperingatkan mereka berulang kali tentang konsekuensi dari tindakan mereka, namun mereka menolak untuk mendengarkan. Mereka justru menyalahkan para nabi, termasuk Yeremia, atas malapetaka yang telah menimpa Yehuda.

Dalam ayat ini, Tuhan secara eksplisit menyatakan bahwa Dia akan membuktikan kebenaran perkataan-Nya. "Maka akan nyata, bahwa Akulah TUHAN..." Pernyataan ini mengandung otoritas ilahi yang tak terbantahkan. Tuhan tidak hanya sekadar mengeluarkan ancaman, tetapi Dia menjamin bahwa penghukuman yang akan datang akan menjadi bukti nyata dari firman-Nya. Hal ini kontras dengan perkataan orang-orang yang menolak Yeremia, yang mereka anggap sebagai penyebar berita buruk yang tidak berdasarkan kebenaran. Tuhan menegaskan kembali identitas-Nya sebagai TUHAN, Sang Pencipta dan Pengatur alam semesta, yang perkataan-Nya adalah mutlak dan pasti tergenapi.

Janji Tuhan dalam ayat ini bukanlah janji yang ringan. Ini adalah janji penghukuman bagi ketidaktaatan. Namun, di balik penghukuman tersebut, ada tujuan yang lebih besar: untuk memurnikan umat-Nya dan mengembalikan mereka kepada jalan yang benar. Tuhan berfirman agar mereka mengetahui bahwa otoritas-Nya lebih besar dari segala dewa yang mereka sembah dan dari segala kekuatan duniawi yang mereka andalkan. Ini adalah peringatan yang sangat penting bagi setiap generasi, termasuk kita di masa kini.

Pesan Yeremia 44:28 mengajarkan kita pentingnya mendengarkan firman Tuhan dengan saksama. Kita harus kritis terhadap ajaran yang kita terima dan selalu membandingkannya dengan kebenaran Kitab Suci. Kehidupan Kristen yang sejati dibangun di atas iman kepada Tuhan yang perkataan-Nya adalah kebenaran yang abadi. Ketika kita menghadapi kesulitan atau godaan untuk menyimpang dari jalan Tuhan, ingatlah bahwa Tuhan akan selalu membuktikan firman-Nya. Keputusan untuk taat atau tidak taat akan membawa konsekuensi yang nyata. Tuhan adalah sumber kebenaran yang tak tergoyahkan, dan setiap perkataan-Nya akan tergenapi. Marilah kita memilih untuk hidup dalam ketaatan, percaya bahwa Dialah Tuhan yang berkata-kata kepada kita.