"Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, sebab Aku menyertai engkau; karena Aku akan membinasakan segala bangsa, ke mana engkau Kulemparkan, tetapi engkau tidak akan Kulemparkan; Aku akan membetulkan engkau, tetapi tidak akan memusnahkan engkau; Aku akan menghukummu dengan adil, tetapi tidak akan membiarkan engkau luput dari hukuman."
Firman Tuhan dalam Yeremia 46:28 adalah sebuah janji yang luar biasa yang diberikan kepada umat-Nya, khususnya kepada Yakub, yang melambangkan umat pilihan Tuhan. Dalam tengah ancaman dan ketakutan dari bangsa-bangsa lain yang mungkin mengelilingi mereka, Tuhan menegaskan kehadiran-Nya yang senantiasa menyertai. Kata-kata "Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, sebab Aku menyertai engkau" adalah sumber kekuatan dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Ayat ini tidak hanya menjanjikan penyertaan, tetapi juga pemulihan dan keadilan. Tuhan menyatakan bahwa Ia akan membinasakan bangsa-bangsa yang menjadi musuh umat-Nya, namun ini bukan berarti umat-Nya akan binasa. Sebaliknya, Tuhan berjanji, "tetapi engkau tidak akan Kulemparkan; Aku akan membetulkan engkau, tetapi tidak akan memusnahkan engkau." Ini menunjukkan kasih dan pemeliharaan Tuhan yang mendalam. Meskipun umat-Nya mungkin menghadapi kesulitan, hukuman, atau teguran karena kesalahan mereka, tujuan akhir Tuhan bukanlah untuk memusnahkan, melainkan untuk memperbaiki dan memulihkan.
Penekanan pada "Aku akan menghukummu dengan adil, tetapi tidak akan membiarkan engkau luput dari hukuman" patut direnungkan. Tuhan yang maha adil akan menegakkan keadilan-Nya. Hukuman yang diberikan bukanlah hukuman yang kejam atau semena-mena, melainkan koreksi yang dilakukan dengan kasih agar umat-Nya kembali ke jalan yang benar. Sifat keadilan Tuhan yang dibarengi dengan kasih dan rencana pemulihan menegaskan karakter-Nya yang setia. Janji ini memberikan kepastian bahwa di tengah segala gejolak dunia, umat Tuhan memiliki perlindungan dan harapan yang abadi, karena Tuhan sendiri yang berjanji untuk menjaga, memperbaiki, dan membawa mereka pada tujuan akhir-Nya. Ini adalah fondasi iman yang kuat bagi setiap orang yang percaya.
Dalam konteks sejarah, nubuat ini berbicara tentang pembebasan Israel dari penindasan Mesir dan janji perlindungan dari berbagai ancaman selama perjalanan mereka. Namun, makna rohaninya jauh melampaui itu. Ayat ini menjadi pengingat abadi bahwa Tuhan selalu hadir bagi umat-Nya, bahkan ketika mereka merasa lemah dan terancam. Kasih-Nya yang setia, keadilan-Nya yang sempurna, dan janji pemulihan-Nya adalah sumber pengharapan yang tak pernah padam.