Yeremia 48:20

"Dengar kabar tentang Moab, dengar kabar tentang Kir-Moab. Kemenangan telah datang! Betapa hancur dan rusaknya!"

Ayat ini, Yeremia 48:20, adalah bagian dari nubuat nabi Yeremia terhadap Moab. Dalam perikop ini, Yeremia menyampaikan pesan penghakiman ilahi yang ditujukan kepada bangsa Moab. Moab, yang merupakan keturunan Lot, memiliki sejarah hubungan yang kompleks dengan Israel, terkadang bersekutu, terkadang bermusuhan. Namun, seperti banyak bangsa di sekitarnya, Moab juga telah berpaling dari Tuhan dan membiarkan dirinya terjerumus dalam kesombongan dan penyembahan berhala.

Kata-kata "Dengar kabar tentang Moab, dengar kabar tentang Kir-Moab" menunjukkan urgensi dan pentingnya pesan ini. Kir-Moab adalah salah satu kota utama Moab. Pernyataan bahwa "Kemenangan telah datang!" bukanlah kemenangan yang bersifat positif, melainkan kemenangan yang membawa kehancuran. Ini adalah kemenangan bagi musuh Moab, yang menandai akhir dari kemerdekaan dan kejayaan bangsa tersebut. Frasa "Betapa hancur dan rusaknya!" adalah ungkapan kesedihan dan ratapan atas malapetaka yang akan menimpa Moab.

Penghakiman atas Moab ini bukan tanpa alasan. Kitab Yeremia sering kali menegaskan bahwa Tuhan menghakimi bangsa-bangsa bukan karena kebencian, tetapi karena keadilan. Bangsa-bangsa diundang untuk menyembah Tuhan yang benar, dan ketika mereka menolak, menyembah dewa-dewa lain, dan melakukan ketidakadilan, mereka akan menghadapi konsekuensi. Moab, sebagaimana bangsa-bangsa lain yang menerima nubuat serupa, telah mengabaikan panggilan Tuhan dan berkeras kepala dalam jalan mereka sendiri.

Penghakiman ini merupakan peringatan bagi kita semua. Seringkali, kita bisa menjadi seperti bangsa Moab, terpikat oleh kesombongan, kekayaan, atau kekuatan duniawi, dan melupakan Tuhan yang memberi kita segalanya. Yeremia 48:20 mengingatkan kita bahwa kebanggaan dan kehancuran seringkali berjalan beriringan. Ketika kita mengabaikan prinsip-prinsip moral dan spiritual, dan membiarkan kesombongan menguasai hati kita, kita membuka diri terhadap kehancuran, baik secara individu maupun kolektif.

Pesan Yeremia juga mengandung elemen harapan yang tersembunyi. Meskipun penghakiman terlihat final, Tuhan yang berdaulat juga memiliki rencana pemulihan. Namun, pemulihan ini seringkali datang setelah periode disiplin dan pertobatan. Bagi Moab, seperti bagi Israel, Tuhan pada akhirnya akan memulihkan sisa-sisa umat-Nya. Ini menunjukkan bahwa meskipun Tuhan menghakimi dosa, kasih setia-Nya tetap ada bagi mereka yang mau berbalik kepada-Nya.

Memahami Yeremia 48:20 memberikan perspektif tentang sifat Tuhan yang adil dan kudus, serta konsekuensi dari penolakan terhadap-Nya. Ini adalah panggilan untuk kerendahan hati, pengakuan akan ketergantungan kita pada Tuhan, dan komitmen untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Marilah kita belajar dari kisah Moab dan memastikan bahwa hidup kita tidak berakhir dalam kehancuran akibat kesombongan, melainkan berakar pada kebenaran dan kasih karunia Tuhan.