"Dengan demikian engkau akan berkata: 'Beginilah firman TUHAN: Lihat, Aku bangkit melawan engkau, hai Sefanya, dan melawan penduduk Yerusalem yang tertindas; Aku akan menggenapi bencana-Ku atas mereka dan mengerami busur-Ku di tangan-Ku. Dan aku akan menggenapi bencana-Ku atas mereka."
Ayat Yeremia 51:21 adalah sebuah deklarasi ilahi yang kuat, menyuarakan keadilan dan penghakiman Tuhan terhadap mereka yang menindas dan melakukan kejahatan. Kata-kata ini bukan sekadar ancaman kosong, melainkan sebuah janji pasti bahwa Tuhan akan bertindak. Dalam konteks sejarahnya, ayat ini seringkali dikaitkan dengan nubuat terhadap Babel, sebuah kerajaan yang dikenal dengan kekejamannya dan penindasan terhadap umat Tuhan. Namun, pesan di baliknya memiliki resonansi universal yang melampaui zaman.
Firman Tuhan yang diucapkan melalui nabi Yeremia ini menegaskan kedaulatan dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Kata "bangkit melawan engkau" menunjukkan sebuah tindakan aktif dari pihak Tuhan. Ini bukan tentang kebetulan atau kekuatan manusia semata, melainkan campur tangan ilahi yang terencana. Perhatikan bagaimana ayat ini secara spesifik menyebutkan "Sefanya, dan melawan penduduk Yerusalem yang tertindas". Ini memberikan gambaran yang jelas tentang siapa yang menjadi sasaran penghakiman dan siapa yang menjadi korban. Tuhan hadir bukan hanya sebagai pengamat, tetapi sebagai pembela bagi mereka yang tertindas dan teraniaya.
Istilah "menggenapi bencana-Ku" menggambarkan bahwa Tuhan tidak hanya mengancam, tetapi juga akan melaksanakan rencana penghakiman-Nya. Ini adalah gambaran ketegasan dan kepastian ilahi. "Mengerami busur-Ku di tangan-Ku" adalah metafora yang kuat. Busur melambangkan senjata, persiapan perang, dan kekuatan untuk menghancurkan. Tuhan mempersiapkan dan memegang teguh senjata keadilan-Nya, siap untuk menggunakannya demi menegakkan kebenaran. Ini menunjukkan kesiapan dan ketegasan Tuhan dalam menghadapi kejahatan.
Bagi orang percaya, ayat ini memberikan penghiburan dan harapan. Ia mengingatkan bahwa sekalipun dunia tampak penuh dengan ketidakadilan dan penindasan, Tuhan melihatnya. Dia adalah hakim yang adil, dan ada saatnya kebenaran akan ditegakkan. Janji Tuhan dalam Yeremia 51:21 menegaskan bahwa tidak ada kejahatan yang akan luput dari perhatian-Nya. Setiap tindakan penindasan, ketidakadilan, dan kekejaman pada akhirnya akan menghadapi pertanggungjawaban.
Di sisi lain, ayat ini juga merupakan peringatan serius bagi mereka yang hidup dalam kejahatan dan penindasan. Ia mengajak untuk merenungkan konsekuensi dari tindakan mereka. Keadilan Tuhan pasti datang, dan tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya ketika waktunya tiba. Firman ini mengingatkan kita akan sifat Tuhan yang kudus dan adil, yang tidak akan membiarkan dosa dan kejahatan merajalela tanpa hukuman yang setimpal. Yeremia 51:21 adalah bukti nyata bahwa Tuhan menggenapi firman-Nya, baik itu janji penghiburan bagi yang tertindas maupun ancaman penghakiman bagi pelaku kejahatan.