"Demikianlah firman TUHAN: “Aku akan membinasakan orang yang membinasakan mereka, dan Aku akan mengeringkan orang yang mengeringkan mereka. Aku akan menghukum Babel, dan segala penduduknya serta segala kesalahannya.”"
Ayat Yeremia 51:23 merupakan bagian dari nubuat besar Nabi Yeremia yang ditujukan kepada Babel, salah satu imperium paling kuat pada masanya yang telah menaklukkan dan membuang umat Allah. Dalam ayat ini, firman Tuhan terdengar jelas dan tegas, menyatakan sebuah prinsip ilahi yang fundamental: keadilan yang akan diterima oleh mereka yang melakukan ketidakadilan. Tuhan mengidentifikasi diri-Nya sebagai pihak yang akan bertindak melawan para penindas. Frasa "Aku akan membinasakan orang yang membinasakan mereka" dan "Aku akan mengeringkan orang yang mengeringkan mereka" menunjukkan bahwa Allah tidak hanya diam melihat kekejaman yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain terhadap umat-Nya, tetapi Ia akan membalas tindakan tersebut dengan cara yang setimpal.
Konteks sejarah ayat ini sangat penting untuk dipahami. Babel telah menjadi alat penghukuman bagi Yehuda yang tidak taat, namun Babel sendiri pada akhirnya akan menuai apa yang ditaburnya. Keangkuhan dan kekejaman Babel terhadap bangsa-bangsa lain, termasuk umat pilihan Allah, tidak akan luput dari murka Tuhan. Tuhan menegaskan bahwa hukuman ini tidak hanya ditujukan kepada imperium Babel secara keseluruhan, tetapi juga kepada "segala penduduknya serta segala kesalahannya." Ini adalah pengingat bahwa setiap individu dan setiap tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan. Kejahatan yang terorganisir dalam skala besar tidak memberikan kekebalan dari penghakiman Ilahi.
Bagi umat Tuhan yang sedang mengalami penindasan, ayat ini membawa pesan pengharapan dan kepastian. Meskipun kelihatannya musuh berkuasa, namun Allah yang berdaulat senantiasa menjaga janji-Nya. Keadilan-Nya mungkin tidak segera terlihat, tetapi pasti akan datang. Tindakan "membinasakan" dan "mengeringkan" yang dilakukan oleh Babel terhadap umat Allah akan dibalas dengan perlakuan yang sama. Ini bukan tentang balas dendam semata, melainkan tentang penegakan keadilan ilahi yang memulihkan keseimbangan dan menunjukkan bahwa Tuhan adalah penguasa alam semesta yang tidak akan membiarkan kejahatan merajalela tanpa konsekuensi.
Lebih jauh lagi, Yeremia 51:23 menggarisbawahi sifat adil dari pemerintahan Allah. Setiap tindakan penindasan, penganiayaan, dan ketidakadilan yang dilakukan manusia akan mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan. Ayat ini mengajak kita untuk percaya pada keadilan-Nya, bahkan ketika situasi terlihat suram. Ia adalah Allah yang melihat segala sesuatu, dan Ia akan bertindak pada waktu-Nya yang tepat. Dalam menghadapi penderitaan dan ketidakadilan, kita diingatkan untuk tidak putus asa, melainkan untuk menaruh iman pada Tuhan yang memiliki kuasa untuk membalaskan dan memulihkan. Kebenaran ilahi yang menyala ini memberikan ketenangan bagi hati yang tertindas dan menjadi peringatan bagi mereka yang berbuat kejahatan.