Yeremia 51:27 - Panggilan Untuk Bangkit Melawan Babel

"Angkatlah panji-panji di atas negeri, bunyikan sangkakala di antara segala bangsa, siapkanlah bangsa-bangsa melawan dia, kerahkanlah kerajaan-kerajaan melawan dia, yaitu Ararat, Minni dan Askenas; undi dia seorang panglima, datangkanlah kuda seperti belalang yang ganas."
TUHAN BERTINDAK Bangsa-Bangsa Para Panglima
Visualisasi metaforis dari panggilan persatuan melawan kekuatan besar.

Ayat Yeremia 51:27 adalah sebuah seruan yang kuat dari Nabi Yeremia, yang ditujukan kepada bangsa-bangsa untuk bangkit dan bersatu melawan kota Babel. Dalam konteks sejarah, Babel adalah kekuatan dominan yang menindas dan membuang umat Allah. Ayat ini bukanlah sekadar prediksi pasif, melainkan sebuah deklarasi ilahi tentang datangnya penghakiman yang akan mengakhiri kekuasaan Babel.

Kalimat pembuka, "Angkatlah panji-panji di atas negeri, bunyikan sangkakala di antara segala bangsa," adalah perintah yang jelas. Bendera dan terompet adalah simbol panggilan perang. Ini menandakan bahwa persiapan untuk menyerang Babel bukanlah tindakan acak, melainkan sebuah gerakan yang terorganisir dan diperintahkan oleh Tuhan sendiri. Penekanan pada "segala bangsa" menunjukkan cakupan universal dari penghakiman ini. Tuhan menggunakan bangsa-bangsa lain sebagai alat untuk melaksanakan kehendak-Nya.

Penyebutan spesifik seperti "Ararat, Minni dan Askenas" menunjukkan bahwa bahkan kerajaan-kerajaan di wilayah utara dan timur Babel pun akan terlibat. Ini mencerminkan betapa luasnya koalisi yang akan dibentuk. Frasa "kerahkanlah kerajaan-kerajaan melawan dia" memperkuat gagasan tentang sebuah aliansi militer yang besar. Hal ini menegaskan bahwa kekuatan Babel yang tampak tak terkalahkan pada akhirnya akan dipecah belah oleh kekuatan gabungan yang lebih besar.

Bagian "undi dia seorang panglima, datangkanlah kuda seperti belalang yang ganas" memberikan gambaran yang lebih detail tentang bagaimana peperangan ini akan berlangsung. "Mengundi seorang panglima" bisa diartikan sebagai pemilihan pemimpin secara ilahi atau sebagai persiapan matang untuk memimpin pasukan. Sementara itu, perbandingan "kuda seperti belalang yang ganas" sangat kuat. Kuda adalah simbol kekuatan militer dan kecepatan. Gambaran belalang yang ganas menyiratkan jumlah yang sangat banyak, kekuatan yang merusak, dan kegigihan yang tak terhentikan. Tentara yang datang akan menyelimuti negeri seperti wabah belalang, tidak menyisakan apa pun.

Secara simbolis, Yeremia 51:27 berbicara tentang bagaimana Tuhan akan menggerakkan kekuatan di bumi untuk menghancurkan segala bentuk kejahatan dan penindasan yang mengakar. Meskipun fokus utamanya adalah penghakiman atas Babel, pesan ini juga mengingatkan kita bahwa Tuhan memiliki kendali atas sejarah dan bangsa-bangsa. Ketika kejahatan mencapai puncaknya, Tuhan akan bertindak, seringkali melalui cara-cara yang tak terduga, untuk memulihkan keadilan. Seruan ini adalah pengingat akan kedaulatan Tuhan dan kepastian bahwa segala bentuk kekuasaan yang menentang-Nya pada akhirnya akan jatuh.