Yeremia 51:55

"Sebab TUHAN menghancurkan Babel dan membinasakan dari padanya suara yang besar; suara mereka menderu seperti air yang banyak, dentuman suara mereka terdengar.

Babel dalam Kehancuran Gambaran Kengerian Kehancuran Babilon

Ayat Yeremia 51:55 mengemukakan gambaran yang kuat dan dramatis mengenai kehancuran Babilon. Nubuat ini, yang disampaikan melalui nabi Yeremia, bukan hanya sekadar ramalan tentang jatuhnya sebuah kota, melainkan sebuah pernyataan teologis yang mendalam tentang keadilan ilahi dan ketidakabadian kekuasaan duniawi yang sombong. Frasa "Sebab TUHAN menghancurkan Babel dan membinasakan dari padanya suara yang besar" menyoroti bahwa kehancuran ini berasal dari campur tangan langsung Tuhan. Ini bukan peristiwa alamiah biasa, melainkan sebuah penghakiman ilahi atas kejahatan dan kesombongan Babilon.

Kekuatan yang Hilang

Kata "suara yang besar" merujuk pada kemegahan, hiruk pikuk, dan otoritas Babilon sebagai pusat kekuasaan dan pengaruh di dunia kuno. Kota ini dikenal dengan arsitekturnya yang megah, sistem pemerintahannya yang luas, dan kekuatan militernya yang menakutkan. "Suara yang besar" ini melambangkan semua hal yang membuat Babilon diperhitungkan dan ditakuti. Namun, Tuhan berjanji untuk membungkam suara ini, mengindikasikan bahwa semua kebesaran dan kekuatan Babilon pada akhirnya akan lenyap dan dilupakan.

Perbandingan "suara mereka menderu seperti air yang banyak, dentuman suara mereka terdengar" menggambarkan betapa kuat dan menggetarkannya suara Babilon saat ia berada di puncak kejayaannya. Hiruk pikuk kota, gemuruh perang, atau perintah raja terdengar di seluruh penjuru wilayah. Namun, dalam konteks ayat ini, suara itu adalah suara yang sedang ditaklukkan dan dihancurkan. Dentuman yang tadinya menandakan kekuatan kini menjadi pertanda kehancuran. Ini adalah gambaran kejatuhan yang dramatis, di mana kegaduhan yang dulu menggetarkan bumi kini berganti dengan keheningan atau suara kepedihan.

Keadilan dan Pemulihan

Nubuat ini juga memiliki makna yang lebih luas. Bagi bangsa Israel yang diasingkan di Babel, ayat ini memberikan harapan. Kehancuran Babilon bukan hanya tentang hukuman bagi penindas, tetapi juga tentang pembebasan bagi umat Tuhan. Tanda-tanda kehancuran yang digambarkan dalam Yeremia 51:55 menjadi pengingat bahwa tidak ada kekuasaan manusia, sekaya dan sekuat apapun, yang dapat bertahan selamanya jika menentang kehendak Tuhan.

Dalam perspektif teologis yang lebih luas, ayat ini mengajarkan tentang kedaulatan Tuhan atas segala bangsa dan kekuasaan. Kemegahan dan kekuatan Babilon, yang seringkali menjadi simbol kesombongan dan penentangan terhadap Tuhan, pada akhirnya harus tunduk pada kekuasaan ilahi. "Suara yang besar" yang sempat menguasai dunia akhirnya akan dibungkam oleh "suara" Tuhan yang Mahakuasa, yang membawa keadilan dan pemulihan. Ayat ini menjadi pengingat bahwa segala bentuk keangkuhan duniawi pada akhirnya akan runtuh, sementara kebenaran dan kekuasaan Tuhan akan tetap abadi.