Yeremia 6:17 - Peringatan Tuhan untuk Mendengar

"Aku juga menempatkan pengintai-pengintai terhadap kamu, sambil berkata: Pasanglah telingamu kepada sangkakala!"

Firman Tuhan yang disampaikan melalui Nabi Yeremia seringkali penuh dengan peringatan yang mendesak. Yeremia 6:17 adalah salah satu contohnya, sebuah pesan yang relevan lintas zaman. Ayat ini berbunyi, "Aku juga menempatkan pengintai-pengintai terhadap kamu, sambil berkata: Pasanglah telingamu kepada sangkakala!"

Dalam konteks historisnya, bangsa Israel sedang menghadapi ancaman dari berbagai penjuru. Tuhan, dalam kasih dan keadilan-Nya, menempatkan "pengintai-pengintai" – para nabi dan utusan-Nya – untuk menyampaikan peringatan. Mereka bertugas membunyikan "sangkakala," yaitu tanda bahaya atau panggilan untuk berjaga-jaga. Peringatan ini bukanlah sekadar anjuran biasa, melainkan sebuah panggilan mendesak untuk mendengarkan dan merespons pesan ilahi.

Pesan dalam Yeremia 6:17 memiliki makna yang dalam bagi kehidupan rohani kita saat ini. Tuhan terus menempatkan "pengintai-pengintai" di sekitar kita. Mereka bisa jadi adalah sesama orang percaya yang mengingatkan kita, firman Tuhan yang kita baca dan renungkan, khotbah yang kita dengar, atau bahkan suara hati nurani yang dikobarkan oleh Roh Kudus. Semua ini adalah bentuk panggilan Tuhan agar kita tidak terlena dalam kesibukan duniawi atau mengabaikan kehendak-Nya.

Kata kunci di sini adalah "pasanglah telingamu". Ini bukan sekadar mendengar secara pasif, tetapi sebuah tindakan aktif. Kita perlu secara sadar memilih untuk mendengarkan. Di tengah bisingnya informasi dan tuntutan hidup, seringkali telinga kita menjadi tumpul terhadap suara Tuhan. Kita mungkin mendengar banyak hal, tetapi tidak sungguh-sungguh menangkap dan memahami pesan-Nya. Tuhan rindu kita memiliki pendengaran rohani yang tajam, yang mampu membedakan suara-Nya dari suara dunia.

Memasang telinga kepada sangkakala berarti siap untuk bereaksi. Ketika bahaya datang, mereka yang mendengarkan sangkakala akan segera mengambil tindakan pencegahan. Begitu pula dalam kehidupan rohani. Ketika Tuhan memperingatkan kita melalui firman-Nya mengenai dosa, kesombongan, atau jalan yang salah, kita dipanggil untuk segera bertobat dan berbalik kepada-Nya. Kegagalan untuk merespons peringatan ini dapat berakibat fatal bagi keselamatan rohani kita, seperti halnya mengabaikan tanda bahaya fisik dapat berakibat pada hilangnya nyawa.

Tuhan menempatkan pengintai-Nya bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyelamatkan. Ia ingin kita hidup dalam kebenaran dan mengalami berkat-Nya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa melatih telinga rohani kita. Renungkanlah firman Tuhan setiap hari, berdoalah agar diberikan hikmat untuk memahami kehendak-Nya, dan bersedialah untuk mendengarkan dan taat pada setiap peringatan dan tuntunan-Nya. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan kewaspadaan rohani, selalu siap menyambut kedatangan-Nya dan hidup sesuai dengan ajaran-Nya.