Yesaya 10:23

Sebab pemusnahan yang telah ditentukan akan dilaksanakan atas seluruh negeri, sesuai dengan firman TUHAN.

Firman Tuhan dalam Yesaya 10:23 adalah sebuah pernyataan yang tegas dan tanpa kompromi mengenai kehendak ilahi terhadap bangsa-bangsa, terutama yang menindas umat-Nya. Ayat ini muncul dalam konteks penghakiman Tuhan atas Asyur, sebuah kerajaan yang kuat dan bengis yang telah menjadi alat kemarahan Tuhan untuk menghukum Israel yang berdosa. Namun, Tuhan juga memperingatkan Asyur bahwa kesombongan dan kekuatannya tidak akan luput dari penghakiman-Nya. "Sebab pemusnahan yang telah ditentukan akan dilaksanakan atas seluruh negeri, sesuai dengan firman TUHAN" menegaskan bahwa Tuhan adalah penguasa tertinggi atas segala bangsa dan sejarah. Tidak ada kerajaan atau kekuatan manusia yang dapat luput dari rencana dan penghakiman-Nya.

Makna dan Konteks

Dalam pasal 10 dari Kitab Yesaya, nabi menyoroti kesombongan dan keangkuhan bangsa Asyur yang mereka gunakan untuk menindas bangsa lain. Mereka percaya bahwa kekuatan militer mereka tidak tertandingi dan bahwa mereka adalah tuan atas nasib bangsa-bangsa yang mereka taklukkan. Namun, Yesaya mengingatkan mereka bahwa kekuatan mereka hanya sementara dan bahwa Tuhanlah yang sesungguhnya memegang kendali.

Ayat 23 secara spesifik menyatakan bahwa Tuhan telah menetapkan pemusnahan. Ini bukan berarti Tuhan senang melihat kehancuran, melainkan bahwa keadilan-Nya akan ditegakkan terhadap kejahatan dan kesombongan. Pemusnahan ini akan menimpa "seluruh negeri", menunjukkan cakupan yang luas dari penghakiman ilahi. Penting untuk memahami bahwa firman ini disampaikan "sesuai dengan firman TUHAN", yang menegaskan otoritas dan kedaulatan-Nya. Tidak ada yang terjadi di luar pengetahuan atau kendali Tuhan.

Aplikasi dalam Kehidupan

Bagi umat Tuhan, Yesaya 10:23 adalah pengingat akan kedaulatan Allah yang tak tergoyahkan. Dalam menghadapi ketidakadilan, penindasan, atau kekacauan dunia, kita dapat menemukan penghiburan dalam mengetahui bahwa Allah memiliki kendali penuh. Ia berkuasa atas segala sesuatu dan pada akhirnya akan menegakkan keadilan-Nya.

Ayat ini juga merupakan peringatan bagi siapa pun yang bersikap sombong, congkak, atau menindas orang lain. Kesombongan manusia, betapapun kuatnya, pada akhirnya akan runtuh di hadapan kekuasaan Tuhan. Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati, mengandalkan Tuhan, dan menolak segala bentuk kesombongan yang dapat membawa kehancuran.

Lebih jauh lagi, pemahaman tentang penghakiman Tuhan seharusnya mendorong kita untuk bertobat dan mencari pengampunan-Nya. Namun, firman ini juga memberikan harapan. Meskipun penghakiman akan datang, rencana Tuhan bagi umat-Nya pada akhirnya adalah penebusan dan pemulihan. Kita diajak untuk menaruh kepercayaan penuh pada janji-janji-Nya dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya, mengetahui bahwa segala sesuatu bekerja bersama untuk kebaikan mereka yang mengasihi Dia.