"Pada hari itu akan ada mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah tanah Mesir, dan tugu peringatan bagi TUHAN di perbatasannya."
Ayat Yesaya 19:21 merupakan bagian dari nubuat yang lebih luas mengenai Mesir, sebuah bangsa yang dalam sejarah seringkali memiliki hubungan yang kompleks dengan umat Tuhan. Nubuat ini, yang tertulis dalam Kitab Yesaya, tidak hanya berbicara tentang penghakiman, tetapi juga tentang pemulihan dan berkat. Ayat kunci ini secara spesifik menyoroti sebuah janji ilahi yang mengejutkan: pendirian sebuah mezbah dan tugu peringatan bagi TUHAN di tanah Mesir itu sendiri.
Secara historis, Mesir adalah pusat peradaban kuno yang kaya dengan tradisi keagamaan politeistik. Mereka menyembah berbagai dewa dan dewi, dan monumen-monumen megah mereka seringkali didedikasikan untuk penyembahan tersebut. Namun, dalam janji Yesaya 19:21, Tuhan menyatakan bahwa akan ada titik balik yang signifikan. Kehadiran mezbah bagi TUHAN di tengah-tengah Mesir menandakan perubahan mendasar dalam lanskap spiritual bangsa itu. Ini adalah simbol pengakuan dan penyembahan kepada satu-satunya Tuhan yang benar, Sang Pencipta langit dan bumi.
Kehadiran tugu peringatan di perbatasan Mesir memperkuat gagasan tentang pengakuan ilahi yang meluas. Tugu peringatan biasanya didirikan untuk menandai peristiwa penting atau sebagai penanda batas. Dalam konteks ini, tugu peringatan bagi TUHAN menyiratkan bahwa kemuliaan dan kedaulatan-Nya akan diakui bahkan di titik-titik terluar Mesir, menunjukkan jangkauan dampak positif yang akan dihasilkan oleh pengakuan-Nya.
Para penafsir Kitab Suci melihat ayat ini memiliki dimensi yang luas. Beberapa melihatnya sebagai penggenapan dalam sejarah awal Kekristenan, di mana Injil menyebar ke Mesir dan mendirikan gereja-gereja. Mesir menjadi salah satu daerah pertama yang menerima pesan penebusan Kristus. Penganiayaan terhadap orang Kristen awal di Mesir, yang tercatat dalam sejarah, kemudian diikuti oleh pertumbuhan iman yang kuat di sana.
Pandangan lain menyoroti aspek eskatologis dari nubuat ini. Dalam pemahaman masa depan yang lebih luas, ayat ini dapat dilihat sebagai janji pemulihan total Mesir pada akhir zaman, di mana bangsa itu akan sepenuhnya berbalik kepada Tuhan dan menjadi bagian dari kerajaan-Nya. Ini adalah bagian dari janji Tuhan untuk memberkati semua bangsa melalui keturunan Abraham, sebuah janji yang meliputi seluruh dunia.
Yesaya 19:21 adalah pengingat yang kuat tentang kesetiaan Tuhan dan kuasa-Nya untuk memulihkan dan mengubah. Bahkan bangsa-bangsa yang tampaknya jauh dari-Nya atau terikat pada tradisi yang berbeda, dapat mengalami sentuhan kasih karunia-Nya. Janji ini memberikan harapan bahwa tidak ada bangsa yang berada di luar jangkauan kasih dan penebusan Tuhan.
Bagi umat Tuhan, ayat ini mengajarkan untuk terus berdoa bagi bangsa-bangsa lain, termasuk Mesir, agar mereka dapat mengenal kebenaran Tuhan. Ini juga menginspirasi keyakinan bahwa rencana Tuhan untuk menjangkau seluruh dunia melalui Injil akan terus digenapi, meskipuntantangan yang dihadapi mungkin besar.
Pada akhirnya, janji pendirian mezbah dan tugu peringatan bagi TUHAN di Mesir adalah deklarasi tentang kedaulatan universal Tuhan. Ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak hanya mengasihi satu bangsa, tetapi seluruh umat manusia, dan Ia memiliki rencana penebusan yang mencakup seluruh bumi. Kisah Mesir dalam Yesaya 19:21 adalah kisah tentang harapan, pemulihan, dan kemenangan akhir dari Kerajaan Allah di seluruh dunia.