Ayat dari Kitab Yesaya 21:17 ini membawa sebuah nubuat yang spesifik mengenai bani Kedar, salah satu suku keturunan Ismail yang dikenal sebagai kaum nomaden gurun pasir. Dalam konteks sejarahnya, nubuat ini seringkali diartikan sebagai ramalan mengenai kejatuhan atau setidaknya penurunaan kekuatan militer dan dominasi bangsa Kedar oleh kekuatan asing, kemungkinan besar Babel atau Asyur, pada masanya. Namun, seperti banyak nubuat dalam Alkitab, makna spiritual dan aplikasinya bisa melampaui konteks historis semata.
Frasa "sisa jumlah pemanah... akan sedikit" mengindikasikan sebuah pengurangan drastis dalam kemampuan militer mereka. Kedar dikenal sebagai pemanah ulung dan pejuang tangguh di padang gurun. Kekuatan mereka terletak pada kecepatan, kelincahan, dan penguasaan medan yang tak tertandingi. Namun, firman Tuhan menyatakan bahwa kekuatan ini akan terkikis. Ini bisa berarti kekalahan dalam pertempuran, kehilangan wilayah, atau bahkan kehancuran sebagian komunitas mereka.
Meskipun ayat ini terdengar seperti berita buruk, konteks yang lebih luas dari pasal 21 Kitab Yesaya mencakup berbagai nubuat tentang penghakiman terhadap bangsa-bangsa lain, termasuk Babel. Dalam skema besar ilahi, seringkali ada tujuan yang lebih tinggi di balik penghakiman. Terkadang, kekuatan yang berlebihan atau kesombongan harus ditundukkan agar rencana Tuhan yang lebih besar dapat terwujud, atau agar umat-Nya dapat ditebus atau diperbaiki.
Bagi bani Kedar, pengurangan kekuatan mereka mungkin merupakan peringatan untuk kembali kepada Tuhan, atau sebuah konsekuensi dari tindakan mereka sendiri yang mungkin menentang kehendak ilahi. Dalam banyak narasi Alkitab, pengurangan jumlah pejuang yang tersisa seringkali membuka jalan bagi pemulihan atau keselamatan dari pihak lain. Ayat ini juga bisa dilihat sebagai penegasan kedaulatan Tuhan atas segala bangsa. Bahkan suku-suku terkuat di gurun pasir pun tunduk pada rencana dan kuasa-Nya. TUHAN, Allah Israel, bukan hanya berkuasa atas umat-Nya, tetapi juga atas semua bangsa, termasuk yang seringkali menjadi musuh atau tetangga yang berinteraksi dengan Israel.
Bagaimana ayat tentang Yesaya 21 17 ini relevan bagi kita saat ini? Kita mungkin tidak berhadapan langsung dengan bangsa Kedar atau kekaisaran kuno. Namun, kita semua mengalami situasi di mana kekuatan atau kebanggaan kita dapat berkurang. Dalam kehidupan, kita bisa mengalami kegagalan, kehilangan posisi, atau menyadari keterbatasan diri. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kekuatan duniawi, meskipun penting, bersifat sementara dan tunduk pada rencana Ilahi.
Yang terpenting adalah memiliki ketergantungan pada Tuhan, Sang Sumber kekuatan sejati. Ketika kita merasa lemah atau ketika situasi tampak suram, ayat ini memberikan harapan bahwa bahkan dalam pengurangan, ada rencana Tuhan. Tuhan yang berjanji untuk memulihkan umat-Nya, juga dapat bekerja melalui situasi yang tampaknya melemahkan. Kepercayaan pada janji Tuhan yang tersirat dalam ayat ini adalah kunci untuk menemukan kemenangan sejati, bukan dalam kekuatan fisik semata, tetapi dalam ketahanan iman dan kepastian akan pemeliharaan-Nya, bahkan ketika "sisa jumlah pemanah" kita terlihat sedikit.