Yesaya 37 35

"Aku akan melindungi kota ini dan menyelamatkannya oleh karena diri-Ku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."

Simbol perisai dan mahkota, melambangkan perlindungan dan kekuasaan.

Firman Tuhan yang tercatat dalam Kitab Yesaya pasal 37 ayat 35 adalah sebuah janji yang luar biasa, penuh dengan kepastian dan pengharapan bagi umat-Nya. Ayat ini diucapkan oleh Allah sendiri, menegaskan komitmen-Nya untuk melindungi umat-Nya dan kota-Nya, Yerusalem, dari kehancuran dan serangan musuh. Konteks sejarahnya begitu kuat; Yerusalem sedang terancam oleh pasukan Asiria di bawah pimpinan Sanherib, yang telah menaklukkan banyak kota lain dan memandang remeh kekuatan Allah Israel. Namun, justru dalam momen krisis inilah, Allah menyatakan kuasa dan kesetiaan-Nya.

Janji perlindungan ini bukanlah janji yang sembarangan. Allah mengikatnya dengan dua dasar yang kokoh: "oleh karena diri-Ku" dan "oleh karena Daud, hamba-Ku." Frasa "oleh karena diri-Ku" menunjukkan bahwa perlindungan itu berasal dari natur Allah sendiri. Allah itu setia, adil, dan tidak akan membiarkan umat yang dikasihi-Nya binasa begitu saja. Kesetiaan-Nya adalah atribut kekal yang menjadi jaminan keselamatan. Ini bukan karena kebaikan atau kekuatan manusia yang membuat Allah bertindak, melainkan karena Dia adalah Allah yang Maha Kuasa dan Maha Setia. Dia tidak akan mengingkari perjanjian-Nya.

Aspek kedua, "oleh karena Daud, hamba-Ku," merujuk pada perjanjian kekal yang telah Allah buat dengan Daud. Allah berjanji bahwa akan selalu ada keturunan Daud yang duduk di atas takhta Israel, dan bahwa kerajaan itu akan berdiri selama-lamanya. Janji ini secara teologis menunjuk kepada kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus, yang merupakan keturunan Daud. Perlindungan Allah atas Yerusalem pada masa itu juga merupakan pengingat akan janji-Nya yang lebih besar tentang kedatangan Mesias yang akan membawa keselamatan kekal. Melalui Daud, Allah membangun dinasti kerajaan yang menjadi salah satu fondasi penting dalam sejarah keselamatan. Jadi, ketika Allah berfirman bahwa Dia akan melindungi Yerusalem demi Daud, itu berarti Dia menjaga integritas janji-Nya yang lebih luas.

Pada zaman Sanherib, nubuat ini digenapi secara dramatis. Malaikat Tuhan turun dan membinasakan 185.000 tentara Asiria dalam satu malam (2 Raja-raja 19:35). Sanherib terpaksa mundur dan akhirnya dibunuh oleh putranya sendiri. Ini adalah demonstrasi kuasa Allah yang luar biasa, memelihara janji-Nya untuk melindungi umat-Nya dari ancaman luar. Janji dalam Yesaya 37:35 memberikan gambaran tentang bagaimana Allah bertindak dalam sejarah, melindungi umat-Nya dari musuh-musuh mereka. Ia adalah benteng dan pelindung umat-Nya, yang berkuasa atas segala situasi dan kekuatan dunia.

Lebih dari sekadar kisah sejarah, firman ini juga memberikan dorongan spiritual yang mendalam bagi setiap orang percaya. Kita hidup di dunia yang seringkali penuh dengan tantangan, kecemasan, dan ancaman, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Namun, janji Allah untuk melindungi adalah janji yang tidak berubah. Meskipun kita mungkin tidak menghadapi penyerbuan tentara seperti umat Israel pada masa itu, kita menghadapi berbagai bentuk peperangan rohani dan kesulitan hidup. Melalui iman kepada Kristus, keturunan Daud, kita menjadi ahli waris janji-janji Allah. Janji perlindungan ini mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian. Allah yang setia, yang telah membuktikan kesetiaan-Nya di masa lalu, akan terus menjaga dan menyelamatkan kita. Kepercayaan kepada-Nya adalah sumber kekuatan dan pengharapan di tengah badai kehidupan.